Reinforcement Positif adalah konsekuensi yang mengarahkan pada peningkatan probabilitas terjadinya perilaku.efek yang ditimbulkan menyenangkan agar perilaku dapat diulangi lagi.
Contoh kasus
yang pernah saya alami :
Ketika saya
masih berumur 14 tahun.ibu sudah mulai mengajari saya untuk berbenah
rumah.kebiasaan pertama yang sering diterapkan ibu saya ke saya adalah menyapu
apabila sudah sore hari.hari pertama saya menyapu ibu saya memberikan saya uang
jajan 2000 setelah menyapu(untuk membeli jajan).keesokan harinya juga seperti
itu.tapi ketika kejadian itu sudah berlangsung 2 minggu,ibu hanya akan memberikan saya uang jajan setelah
saya sudah menyapu rumah selama 5 hari berturut-turut.dan begitu seterusnya.jadinya saya
terbiasa menyapu di sore hari.
kesimpulan:
stimulus :memberikan uang 2000
rupiah setiap kali sudah menyapu 5 kali dalam 5 hari.
Respon :menyapu setiap hari
Reinforcement
negative adalah penguatan yang berasal dari pemindahan atau penghindaran
suatu kejadian negative sebagai konsekuensi dari perilaku.efek yang dihadirkan
tidak menyenangkan untuk menghentikan perilaku buruk/menghadirkan sesuatu yang
tidak nyaman.
Contoh kasus yang pernah saya alami:
waktu saya kelas 1 sma.ntah kenapa setiap malam gak pernah
bisa berhenti smsan.hehe..setiap makan,nonton tv pasti selalu dibarengi
smsan.mungkin orangtua saya panic kalo saya terlalu asik smsan orangtua saya
takut saya terjerumus ke hal-hal yang negative.tapi ntah kenapa kalo ga pegang
hp tu rasanya mati.hehe.lalu suatu ketika orang tua saya mogok memberikan jatah
pulsa perbulan.lalu setelah itu saya tidak pernah lagi smsan di depan orangtua saya
lagi.smsan nya Cuma pada saat pulang sekolah setelah itu belajar.
Kesimpulan:
Stimulus :orangtua mogok memberikan jatah
pulsa perbulan
Respon
: setelah itu saya tidak pernah lagi smsan di depan orangtua saya
lagi.smsan nya Cuma pada saat pulang
sekolah setelah itu belajar.
Punishment:adalah
penyajian atau pemberian stimulus aversif (Stimulus yang tidak menyenangkan)
mengikuti tingkah laku yang dianggap tidak layak sehingga mengurangi timbulnya
tingkah laku tersebut.menimbulkan efek jerah secara langsung.
Contoh kasus yang pernah saya alami:
Dulu saat saya masih kelas 2 sd saya ingat sekali saya
pernah mengambil uang ibu saya 500rupiah(nama nya anak kecil).hehehe...pada saat saya masih kelas 2 sd ibu
tidak membiasakan saya untuk jajan diluar karena ibu takut jajanan diluar tidak
baik untuk kesehatan.tapi saya ingin sekali membeli permen lollipop yang dulu
harganya 500rupiah.suatu hari saya mencuri uang ibu 500rupiah sebelum pergi
sekolah.pada saat saya pulang sekolah saya membelinya dan membawanya pulang kerumah.sesampainya
dirumah saya memakan lollipop yang saya beli tadi lalu memakannya
dikamar.tiba-tiba ibu masuk dan bertanya dari mana saya mendapatkan uang lalu
membeli lollipop tersebut.ibu pun mengecek uang di dompetnya ternyata dia sadar
uangnya berkurang 500rupiah.karena terus di Tanya ibu saya pun mengakuinya.lalu
ibu memarahi saya
sampai-sampai mencubit saya dan memukul saya lalu menyuruh saya untuk duduk
dikamar dan merenungi kesalahan saya.keesokan harinya saya sudah tidak
berani lagi mencuri uang ibu.setiap saya ingin makan apapun disekolah
saya pasti membicarakannya kepada ibu saya terlebih dahulu.
Kesimpulan:
Stimulus :ibu memarahi saya sampai-sampai
mencubit saya dan memukul saya lalu menyuruh saya untuk duduk dikamar dan
merenungi kesalahan saya.
Respon
:tidak berani mencuri lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar