Minggu, 05 Mei 2013

Laporan pengajaran serta observasi (Kelompok 9)


Tema : Belajar lebih aktif, belajar lebih easy

BAB 1 . PERENCANAAN MENGAJAR DAN OBSERVASI  

akhirnya kami memilih untuk mengajarkan anak-anak yang ada di sekitar kos Winda Rizka dan mengajarkan mengenai dasar-dasar bahasa inggris benda, menghitung perkalian dan pembagian matematika dngan cara cepat, dan memperkenalkan angka dan cara menambahkan angka untuk satu anak Usia dini. 
Kami memilih mengajarkan hal-hal itu dengan pertimbangan sebelum mengajar mereka, ketika membuat perjanjian untuk mengajar kami sudah menanyakan kira-kira hal apa yang belum mereka pelajari dan mereka ingin sekali mempelajarinya. 8 anak-anak merupakan anak kelas 5SD, 1 anak merupakan anak kelas 6 SD dan 1 lagi anak usia dini. dimana anak SD tersebut disekolah sangat menekankan pembelajaran bahasa arab dari pada bahasa inggris. ada diajarkan tetapi sedikit. sehingga anak-anak itu membutuhkan pembelajaran dasar bahasa inggris dan disini kami juga ingin mengajarkan anak untuk selalu menerapkan keaktifan dalam proses belajar.
1.1 Tujuan dan manfaat
Tujuan antara lain :
- Membiasakan dan mengajarkan anak untuk belajar lebih aktif.
- Mengembangkan kemampuan Kognitif, memory, dan visual.
- Membantu anak memahami ilmu pengetahuan dasar (kata-kata benda bahasa inggris, menghitung pembagian matematika dengan cara mudah, dan memperkenalkan angka serta penambahan (untuk anak usia dini)
 Manfaat antara lain :
- kedepannya anak mampu untuk mengembangkan cara belajar yang lebih aktif disekolah
- Agar anak dapat lebih memahami ilmu pengetahuan dasar . contoh : bahasa inggris, ini sangat penting untuk tuntutan pendidikan dan pekerjaan kedepannya.

1.2 Lokasi, tanggal, dan waktu 

Jln. Dr. Mansyur gg. Berdikari gg. Langgar-Turi No.7, Kamis, 11 April 2013 Pukul 13.00-17.00 WIB

1.5 Alat-alat yang digunakan.

Kamera, Spidol, Isolatip, Karton Warna (pengganti papan tulis), Gunting, Snack, Reward (Buku, pensil), dan Laptop.

1.6 Rincian biaya

Snack
Rp 15.000
Buku
Rp 20.000
Pensil
Rp 10.000
Spidol
Rp 15.000
Kertas Karton
Rp   5.000
Total biaya
Rp 65.000

1.7 Landasan teori 

1.7.1 Pengajaran pada siswa sekolah dasar dan anak usia dini
Kami menggunakan teori operant conditioning untuk anak SD. Karena kami disini menggunakan reward, punishment, dan reinforcement dalam membentuk perilaku yang ingin dimunculkan dan dibentuk. kami menggunakan hal ini untuk bisa membentuk perilaku anak agar lebih aktif dalam belajar dan mau mencoba menjawab pertanyaan. Untuk anak usia dini, kami menggunakan teori Audio Visual Memory (AVM) dari Johann Heinrich Pestalozzi untuk mengajar anak usia dini. dimana teori AVM dapat mengembangkan potensi anak dalam daya imajinasi, kreativitas, akat, minat dari seorang anak. Yang menekankan aspek audiotory, visual, dan menory
1.7.2 Guru yang baik
  Peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran, model pembelajaran yang dibawakan guru pastilah sangat mempengaruhi pemahaman siswa-siswanya tentang pembelajaran tersebut dan berpengaruh untuk pengembangan karakteristik anak tersebut.
Disini, saya merasa kelompok kami sudah memenuhi point-point antara lain Confidence, patience, dan mampu menyajikan dan menjelaskan topik dengan cara yang lebih mudah dimengerti anak.
Guru yang baik memiliki beberapa kriteria berikut :
  • Guru yang baik pasti menginginkan capaian yang baik untuk siswa-siswanya dan dirinya.
  • Selalu bersedia membantu siswa mencapai prestasinya.
  • Confidence atau keyakinan diri.
  • Patience atau kesabaran , guru dituntut untuk bisa lebih sabar ketika mengajar karena setiap siswa memiliki karakternya masing-masing.
  • Memiliki rasa kasih sayang yang tulus terhadap siswa-siswanya.
  • Pemahaman, Guru harus memahami apa yang diajarkannya.
  • Mampu melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan dapat menjelaskan topik dengan cara yang lebih baik agar siswa lebih mudah memahaminya. 
1.7.2 Prinsip – Prinsip dalam Paedagogi

1. Proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemporer. 
2. Mengkombinasikan karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghromatan terhadap kepribadian siswa.
3. Merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan pada kesatua dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatana pembangunan pada umumnya. 
4. Proses paedagigis harus terstruktur berdasarkan berdasarkan kesatuan dan hubungan antara kondisi manusia. 
5. Masing-masing subsistem aktivitas, komuniasi, kepribadian harus saling keterkaitan satu dengan lainnya.
BAB 2. PELAKSANAAN PENGAJARAN DAN OBSERVASI

2.1 Pelaksanaan kegiatan

Winda : 
-Mengajarkan 1 anak TK mengenai menghitung penjumlahan  
-Menggunakan Flash Card yang berisi soal penjumlahan dan card pendampingnya yang berisi hasil-hasil dari soal tersebut.

Sulistia Putri :
-Memberi materi cara mudah mengerjakan pembagian matematika pada anak kelas 5 SD dan 6 SD
-Anak disuruh maju kedepan dan mengerjakan soal.
-setiap anak yang berhasil mengerjakan soal akan dihadiahkan reward berupa pensil dan mereka sangat senang.
Citra Wahyuni : 
-Mengajar anak 5 SD dan 6 SD mengenai kata-kata benda dengan bahasa inggris. 
-Memperkenalkan dan mengulang2 ciri-ciri benda. 
-Menguji mereka dengan memberikan Flash card. Dalam setiap Flash Card terdapat kata benda dan card yang berisi ciri-ciri benda. satu Flash Card memiliki 1 card pendamping dan anak disuruh mengambil flash card yang sesuai dengan ciri di setiap card yang didapat. 


KEGIATAN
MARET
APRIL
MEI

I              II
I             II
I               II
Menentukan topic dan perencanaan bahan ajar
     *


Menanyakan ketersediaan lokasi
                  *      


Mendiskusikan topic dan bahan kepada dosen pengampu

*

Mengganti topic dan sasaran

*

Merencanakan waktu dan tempat

*  

Pelaksanaan

*

Pembuatan laporan akhir dan diskusi


*

BAB. 3 KESIMPULAN KEGITAN PENGAJARAN DAN OBSERVASI  

3.1 Hasil kegiatan

Diawal pembelajaran anak anak terlihat malu-malu, pendiam, tidak banyak berbicara, dan takut-takut. tetapi dipertengahan sampai pengajaran telah selesai anak-anak sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran. contoh : berani mengangkat tangan, mau bercanda, lebih aktif bertanya, mengkritik teman dan bercanda dengan pengajar. Anak sudah dapat mengenali dasar ilmu pengetahuan dengan baik seperti bahasa inggris tentang benda, matematika, dan pengenalan huruf dan berhitung untuk anak usia dini. Anak bisa mengerjakan Flash card dan dianggap itu sudah membuktikan mereka sudah mengerti ttg bahan ajar.
3.2 Laporan kegiatan observasi 

Murid :

Riski (5 SD) : Sering malu, suka berada dipojok ketika proses belajar, jarang bergabung dengan teman, ketika disuruh maju dan menjawab pertanyaan mau.

Indah (5 SD) : Mencatat apa yang dicatat pengajar di karton tulis, sesekali berbincang dengan teman sebelahnya, malu-malu, membantu teman menjawab pertanyaan.

Fadhil (6 SD) : Ribut, sering menjawab pertanyaan, mengentakkan tutup botol ke lantai, menggaruk kepala, sering tertawa, memainkan cantolan jendela, lebih banyak bersandar.

Ilham (5 SD) : Sering mengganggu teman, mencoba menjawab walaupun jawaban kurang tepat, memperhatikan teman yang sedang menjawab. 

Nisa (5 SD) : Ketika tidak mengerti dia sering bertanya, suka berbicara dengan teman ketika pengajar sedang mengajar, suka bercanda dan mudah bersosialisasi.

Rina (5 SD) : Ketika disuruh maju dia agak malu diawal, aktif, memperhatikan penjelasan dengan baik, dan suka menyuruh teman untuk menggantikannya maju.

Muthia (5 SD) : suka bertanya, memperhatikan pengajaran, bercanda dengan teman dan juga pengajar.

Yuni (5 SD) : duduk dengan menumpuhkan tangannya kelantai ketika pengajar sedang mengajar, menjawab pertanyaan lebih sering, berbicara dengan teman disebelah kirinya, mencoba menebak-nebak apa yang ditanyakan pengajar, memegang-megang kakinya ketika sedang bersila, selalu mendiskusikan apa yang diajarkan pengajar kepada teman-temannya, merapikan rok, menggaruk punggung, dan menggunakan kedua tangannya untuk menggambarkan benda yang diajarkan.

Fitri (5 SD) : melihat-lihat kearah teman, tidak banyak berbicara, dan memperhatikan bahan yang diajarkan

Eva  (Usia dini) : duduk dengan mengosok kedua kakinya ketika menjawab pertanyaan, mengecap-ngecap bibir, menempatkan tangannya dibawah lipatan kaki ketika pengajar sedang mengajar, menggunakan tangan untuk menghitung, sering melihat kearah kamera, menggaruk hidung, menggaruk kaki.


Sisi Pengajar :

Winda rizka : :menunjuk bahan ajar dengan penggaris, menerangkan huruf dengan mengulangi kata-kata huruf, memegang hidung, menggunakan jari untuk mengajarkan berhitung, membagikan reward ketika anak-anak berhasil menjawab pertanyaan,  mengatur setting kamera, melerai anak yang hampir berkelahi, memberikan instruksi untuk memperhatikan teman yang sedang mengerjakan tugas, membenarkan celananya ketika sedang mengambil gambar.

Citra wahyuni : menuliskan apa yang hendak diajarkan di karton tulis, membenarkan jilbab ketika mulai memberikan arahan dan ketika proses pembelajaran berlangsung, mencari dan menunjuk-nunjuk anak yang bisa menyanyikan  A,B,C,D, Mengajar dan menunjuk anak dengan menggunakan spidol, menghentak-hentakkan kaki ketika bernyanyi bersama dengan anak-anak mengenai A,B,C,D, menceklis setiap kata yang sudah diajarkan di karton tulis. Menulis dan menyiapkan bahan ajar, mengomunikasikan kepada anak-anak untuk memperhatikan temannya yang sedang menjawab pertanyaan di depan, menggaruk bawah hidung, membenarkan jilbab sesekali, menulis hasil observasi.

Sulistia Putri : mengajar sambil menyilangkan kedua tangan di dada, mengajarkan anak di karton tulis dengan melengkukan lututnya
(seperti bersujud) didepan karton tulis dan menyatukan kedua telapak tangan di bawah dekat celananya, membenarkan baju ketika sedang membimbing anak untuk mengerjakan soal dikartun tulis, menumpuhkan atau menghentakkan kedua tangan ke dinding, membenarkan jilbab.
Mencatat sesuatu di buku (hasil observasi).

3.3 Evaluasi
awalnya kami ingin mengajari anak jalanan yang di didik disuatu lembaga, disini kami ingin mengajarkan mengenai ilmu-ilmu dasar seperti pengenalan angka dan huruf tetapi setelah kami mencoba untuk mensurvey nya dilapangan ternyata lembaga tersebut sudah mengajarkan hal-hal dasar tersebut dan anak-anak jalanan itu sudah menguasi ilmu pengetahuan dasar tersebut dan ketika pelaksanaan kami juga sering berkendala dimasalah waktu. waktu yang kami tentukan  sangat ventrok dengan jadawal anak-anak tersebut. dan akhirnya kami pun mengubah rencana pengajaran kami. akhirnya kami mendapatkan inisiatif untuk mengajarkan anak-anak yang sebenarnya sudah ada di lingkungan dekat tempat tinggal salah satu dari kami yaitu winda. akhirnya kami pun mengajarkan anak-anak kelas 5 SD dan anak 1 anak usia dini di depan kost winda dengan mengajarkan anak-anak dasar ilmu pengetahuan seperti bahasa inggris mengenai benda, menghitung lebih cepat, dan mengajarkan pengenalan angka dan penjumlahan untuk anak usia dini. kendala pada saat pelaksanaan yaitu keterbatasan waktu yang tersedia. dan ketika membuat laporan akhir juga terdapat sedikit kendala seperti binggungnya mencari teori.
3.4 Dokumentasi  

LIHAT VIDEO KAMI DISINI 

LINK : http://www.youtube.com/watch?v=OGhIzfX64as
3.5 Simpulan Hasil Observasi 

kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang berbasis pada prinsip paedagogi bisa membuat proses pembelajaran yang lebih unik dan menarik untuk diikuti anak. anak bisa menjadi lebih aktif, lebih memahami materi, lebih berkeinginan belajar, dan aktif untuk bertanya. anak juga sebenarnya bisa aktif, lebih termotivasi untuk belajar dengan serius itu semua juga tergantung dari lingkungan disekitar nya. ketika mungkin disekitarnya banyak teman-teman mereka lebih berniat untuk berlomba dalam belajar, lebih berkeinginan besar untuk sharing, lebih berani untuk bercanda dan bertanya kepada pengajar, lebih nyaman belajar. biarpun terkadang kami sering melihat anak-anak ada yang mengganggu teman, mengejek teman, bahkan menertawakan teman, tapi dibalik itu semua anak-anak lebih dapat menangkap materi pembeljaran yang ada. disini peran seorang guru juga sangat berhubungan dengan bagaimana keinginan anak untuk belajar ketika guru bisa memenuhi ciri-ciri guru yang baik dilandasan teori kami, maka anak juga akan lebih muda memahami pembelajaran.











3.6 Testimoni :

Citra wahyuni 11-109 : saya agak merasa kesusahan dalam pengerjaan tugas ini mungkin dikarenakan kesiapan yang belum begitu matang dari kelompok kami, tetapi disatu sisi saya mendapatkan pengalaman sebagai pengajar dan saya merasa bahwa mengajar adalah hal yang menyenangkan dimana kita bisa membagi ilmu dengan orang lain dan juga menyenangkan saat bercanda dengan anak-anak yang saya ajarkan tersebut.

Sulistia Putri 11-017 : banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dalam mengerjakan tugas observasi in. Pertama, pelajaran bagaimana sulitnya seorang pengajar memberikan pelajaran dengan peserta didiknya, membutuhkan suatu persiapan yang memang sangat matang, dan ketika merencanakan bagaimana merencanakan pengajaran yang akan kelompok saya lakukan, saya sendiri kesulitan bagaimana menentukan pelaksanaannya, materi apa yang akan diberikan yang kira-kira mereka butuhkan, dan seperti apa performa seorang pengajar yang baik akan memberi efek pada peserta didiknya. Kemudian yang saya rasakan setelah melaksanakan kegiatan ini adalah sangat bisa berbagi ilmu walpun sedikit saja yang diberikan, namun itu ternyata sangat membantu mereka dalam menyelesaikan pembagian yang menurut mereka cukup rumit. dan saya sedikit mengerti bagaimana situasi dan kondisi serta metode yang memudahkan mereka untuk lebih mengerti tentang suatu mata pelajaran. 

Winda Rizka 11-011 : kesan saya ketika mengajar anak-anak tersebut cukup banyak, karena sifat anak-anak itu bermacam ragam, ada yang lucu dan ada yang menyebalkan. dan saya harus memahaminya namanya anak-anak ya pasti begitu. sewatu pembelajaran dimulai ada 3 anak laki-laki yang bernama rizki, fadil, dan ilham, 3 anak ini sangat bandel sampai sampai susah mengatur mereka ketika pelajaran dimulai. dan mereka malah asik bermain dengan teman-teman yang sedang memperhatikan. ingin dimarahi tetapi tidak mungkin, karena semakin dimarahin maka semakin dibuat tingkah nya, dan saya mencoba untuk mengambil hati mereka agar mereka mau menurut dengan apa yang disuruh, dan mereka akhirnya nurut dengan permintaan kami untuk memperhatikan proses pembelajaran. dan katika pembelajaran berlangsung anak-anak tampak bosan, dan saya mencoba mengambil perhatian mereka dengan memberikan makanan agar semagat lagi. dan intinya saya sangat senang berkumpul dengan mereka karena mereka lucu2.