Rabu, 19 Juni 2013

Tugas Individu yang di Revisi

akhirnya tugas individu yang menganalisa setiap kelompok udah selsai dikerjakan. 
dimana tugas itu terdiri dari 4 poin yang harus di penuhi yaitu tema, teori yang digunakan, kesimpulan dari tiap2 kelompok, dan analisa pribadi.
dimana deadline tugas ini adalah hari sabtu 15 juni 2013 jam 12 siang. akhirnya tugas ini berhasil saya kirim ke bu dina pada jam 6 lebih. 
saya berharap tugas yang saya kerjakan kali ini tidak mengecewakan.
untuk mengerjakan tugas ini sebenernya banyak suka duka nya.
sukanya pas pertama mau mulai merevisi saya sempat berfikir kayaknya tugas ini ga akan selesai dan rumit tapi setelah dicoba ternyata setelah mulai membaca tugas nya terasa lancar dan asik lah.. :D

dukanya karena sempet lupa masalah deadline tugas pedagogi ini dan baru teringet malam sabtu sekitar jam 10 malam baru mulai la tugas dikerjakan jam 10 juga. dan akhirnya tidur pagi..

hahaha :D

tapi alhamdullilah tugas nya selesai :) 

Hal kecil yang perlu diperhatikan oleh guru :)

Guru harus secara tegas menunjukkan keseriusan dengan mengembangkan nilai-nilai intelektual siswa untuk terus belajar.

beberapa hal kecil uang perlu diperhatikan oleh guru membantu siswa dapat berkembang secara baik, disajikan berikut ini :

1. selalu mengharapkan siswa lebih dari yang seharusnya diharapkan oleh siswa itu sendiri.

2. menekankan hal yang positif, selalu berhati-hati memuji pekerjaan yang baik dari siswanya. memuji siswa berarti mendorongnya untuk mencapai hasil lebih baik pada saat berikutnya.

3. menunjukkan keramahan dan secara jujur dapat menampakkan rasa tidak suka kepada siswa secara baik dan hati-hati, serta menekan sedemikian rupa masalah atau gangguan pribadi di depan siswa.

4. berteman baik dengan siswa, tetapi tidak seperti hubungan siswa swsama siswa. menjaga hubungan dengan siswa agar tidak membatasi kebebasan mengajar dengan baik.

5. tidak pernah menyerah dalam menghadapi perilaku siswa dan tidak menkategori atau melabel siswa secara permanen.

mudah-mudahan tips tips di atas bisa membantu para guru :)

Daftar Pustka ;

Danim, S., & Khairil, H. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

Tips agar guru bisa di terima oleh siswa :)

disini saya akan berbagi sedikit tips agar seorang guru bisa di terima dengan menyenangkan oleh siswa siswa yang diajarnya

1. Mengetahui nama-nama siswa dan memanggil nama mereka.

2. Menerima salam dari rekan dan siswanya secara menyenangkan.

3. Memainkan peran yang berbeda pada suasana dan kepentingan yang berbeda, misalnya dalam konseling memberi arahan, atau memandu minat dan hobi siswanya.

4. mengingat sesuatu yang sebelumnya dikhawatirkan oleh siswa dan menanyakan tentang hal itu kepada siswanya sebelum keluhan mereka muncul.

5. menolak tindakan sarkastik jika melucu atau berkelakar kepada rekan dan siswanya.

6. tidak pernha membiarkan ucapan siswa dan rekannya yang mengarah pada penghinaan atau membuat lelucon lain yang berbai etinis atau seks secata menyakitkan

7. teliti mengikuti diktum yang secara universal cenderung disepakati oleh semua orang.

8. menceritakan kebenaran yang sebenarnya kepada siswa dan rekan, dengan mempertimbangkan dimensi waktu dan situasi

itu saja tips nya semoga bermanfaat :)

Daftar Pustaka :

Danim, S., & Khairil, H. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

Sifat Guru Frustasi

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Harris Interactive (2006), ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru :

1. Guru yang memandang tidak cukup waktu merencanakan pembelajaran sebanyak 65 persen.
2. 2 dari 3 guru menyatakan bahwa gaji tidak sesuai dengan beban pekerjaan sebanyak 64persen.
3. Gutu yang beranggapan bahwa membantu siswa dengan individual sebagai salah satu tantangan berat sebanyak 60 persen.
4. guru yang mempresepsi bahwa prestise profesional masih jauh dari harapan sebanyak 37 persen.
5. guru yang memandang bahwa pembelajaran dikelas adalah tantangan berat sebanyak 34 persen.

Ini berarti bahwa masih ada guru yang belum secara sungguh-sungguh menjalankan tugas-tugas profesionalnya dalam suasana yang menyenangkan.

Berikut ini ciri-ciri guru yang menyebabkan siswanya frustasi :

1. Pandangan negatif terhadap kegiatan mengajar atau pekerjaan mereka.
2. sibuk bekerja dan kurangnya varietas dalam kegiatan kelas.
3. kecongkakan.
4. kurangnya pengetahuan.
5. tidak mengenal banyak tentang siswanya.
6. keengganan untuk menjawab pertanyaan siswa.
7. Apati.

Disamping itu, sebagian siswa menyatakan bahwa guru mereka kurang mengenali etika pekerjaan yang baik. sebagian dari guru hanya membuat beberapa tanda dikertas, sehingga siswa tidak tau perbaikkan apa yang harus dilakukan. sikap guru yang pilih kasih juga membuat siswa frustasi.

Daftar Pustaka :

Danim, S., & Khairil, H. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

Guru yang baik

Marie F. Hassett mengemukakan bahwa ketika berbicara tentang kualitas mengajar seorang guru, fokusnya berkaitan dengan masalah teknik, konten, dan prestasi.

Tapi banyak orang yang tau bahwa guru yang luar biasa, namun sebagian gagal berkomunikasi secara baik dengan siswanya. guru semacam ini diatas kertas penguasaannya dibidang mata pelajaran sangat hebat, tapi sayangnya siswa bosan atau frustasi ketika menerima pelajaran darinya.

Guru yang baik dicirikan seperti berikut :
- memiliki kesadaran akan tujuan
- memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
- mentoleransi ambiguitas
- menunjukkan kemauan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
-merasa tidak nyaman jika kurang mengetahui
-mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
-belajar dari berbagai model
- menikmati pekerjaan dan siswa mereka

adapun 10 ciri guru Professional :
1. selalu punya energi untuk siswanya
2. Punya tujuan jelas untuk pelajaran
3. Punya ketrampilan mendisiplinkan yang efektif
4. Punya ketrampilan manejemen kelas yang baik
5. Bisa berkomunikasi dengan baik orang tua
6. Punya harapan yang tinggi dengan siswanya
7. Pengetahuan tentang kurikulum
8. Pengetahuan tentang subjek yang diajarkan
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan proses pengajaran
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan siswa. 

Daftar Pustaka :

Danim, S., & Khairil, H. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

 http://ridwan202.wordpress.com/tag/ciri-guru-yang-baik/

Senin, 17 Juni 2013

Laporan pengajaran serta observasi (Kelompok 9) SUDAH REVISI :)


Tema : Belajar lebih aktif, belajar lebih easy
 Simpulan hasil Observasi pengajaran berdasarkan teori (SUDAH REVISI)
 
subjek kami adalah dasar dan anak usia dini
Kami menggunakan teori operant conditioning untuk anak SD. Dimana kami menggunakan reward, punishment, dan reinforcement untuk membentuk perilaku yang ingin dimunculkan dan dibentuk gar anak menjadi lebih aktif . dn dengan teori ini hasil yang kami dapatkan anak menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, tidak malu untuk bertanya dan berebut untuk menjawab pertanyaan dari kami. 

 Untuk anak usia dini, kami menggunakan teori Audio Visual Memory (AVM) oleh Johann Heinrich Pestalozzi untuk mengajar anak usia dini. dimana dapat mengembangkan potensi anak dalam daya imajinasi, kreativitas, akat, minat dari seorang anak. Yang menekankan aspek audiotory, visual, dan memory. 

Guru yang baik

Disini, saya rasa kami sudah memenuhi point-point seperti Confidence (dimana kami percaya diri dan yakin akan teori yang kami bawakan untuk anak anak tersebut), patience(anak-anak yang kami ajarkan adalah anak anak kelas 5 dan 6 sd serta anak usia dini dimana secara individual dan secara tahap perkembangan mereka pasti berbeda sehingga untuk menghadapi segala tingkah dan perilaku mereka kami harus lebih bersabar), dan mampu menyajikan dan menjelaskan topik dengan cara yang lebih mudah dimengerti anak(dimana kami menggunakan flash card agar anak-anak lebih mengerti dan bisa mengingat pembelajaran).
 Prinsip – Prinsip dalam Paedagogi

 Beberapa prinsip yang berhasil kami penuhi :
1. Mengkombinasikan karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghromatan terhadap kepribadian siswa.(dimana disini kami mencoba untuk selalu berdiskusi kepada anak-anak dalam proses pembelajaran untuk menumbuhkan karakter kolektif dan kami juga menghormati setiap keinginan anak-anak dalam cara pembelajaran mereka)
2. Merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan pada kesatua dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatana pembangunan pada umumnya. (disini pembelajaran yang kami lakukan juga salah satunya bertujuan untuk membangun dan mendidik anak dalam ilmu ilmu dasar untuk kepentingan mereka kedepannya)

BAB 1 . PERENCANAAN MENGAJAR DAN OBSERVASI  

akhirnya kami memilih untuk mengajarkan anak-anak yang ada di sekitar kos Winda Rizka dan mengajarkan mengenai dasar-dasar bahasa inggris benda, menghitung perkalian dan pembagian matematika dngan cara cepat, dan memperkenalkan angka dan cara menambahkan angka untuk satu anak Usia dini. 
Kami memilih mengajarkan hal-hal itu dengan pertimbangan sebelum mengajar mereka, ketika membuat perjanjian untuk mengajar kami sudah menanyakan kira-kira hal apa yang belum mereka pelajari dan mereka ingin sekali mempelajarinya. 8 anak-anak merupakan anak kelas 5SD, 1 anak merupakan anak kelas 6 SD dan 1 lagi anak usia dini. dimana anak SD tersebut disekolah sangat menekankan pembelajaran bahasa arab dari pada bahasa inggris. ada diajarkan tetapi sedikit. sehingga anak-anak itu membutuhkan pembelajaran dasar bahasa inggris dan disini kami juga ingin mengajarkan anak untuk selalu menerapkan keaktifan dalam proses belajar.
1.1 Tujuan dan manfaat
Tujuan antara lain :
- Membiasakan dan mengajarkan anak untuk belajar lebih aktif.
- Mengembangkan kemampuan Kognitif, memory, dan visual.
- Membantu anak memahami ilmu pengetahuan dasar (kata-kata benda bahasa inggris, menghitung pembagian matematika dengan cara mudah, dan memperkenalkan angka serta penambahan (untuk anak usia dini)
 Manfaat antara lain :
- kedepannya anak mampu untuk mengembangkan cara belajar yang lebih aktif disekolah
- Agar anak dapat lebih memahami ilmu pengetahuan dasar . contoh : bahasa inggris, ini sangat penting untuk tuntutan pendidikan dan pekerjaan kedepannya.

1.2 Lokasi, tanggal, dan waktu 

Jln. Dr. Mansyur gg. Berdikari gg. Langgar-Turi No.7, Kamis, 11 April 2013 Pukul 13.00-17.00 WIB

1.5 Alat-alat yang digunakan.

Kamera, Spidol, Isolatip, Karton Warna (pengganti papan tulis), Gunting, Snack, Reward (Buku, pensil), dan Laptop.

1.6 Rincian biaya

Snack
Rp 15.000
Buku
Rp 20.000
Pensil
Rp 10.000
Spidol
Rp 15.000
Kertas Karton
Rp   5.000
Total biaya
Rp 65.000

1.7 Landasan teori 

1.7.1 Pengajaran pada siswa sekolah dasar dan anak usia dini
Kami menggunakan teori operant conditioning untuk anak SD. Karena kami disini menggunakan reward, punishment, dan reinforcement dalam membentuk perilaku yang ingin dimunculkan dan dibentuk. kami menggunakan hal ini untuk bisa membentuk perilaku anak agar lebih aktif dalam belajar dan mau mencoba menjawab pertanyaan. Untuk anak usia dini, kami menggunakan teori Audio Visual Memory (AVM) dari Johann Heinrich Pestalozzi untuk mengajar anak usia dini. dimana teori AVM dapat mengembangkan potensi anak dalam daya imajinasi, kreativitas, akat, minat dari seorang anak. Yang menekankan aspek audiotory, visual, dan menory
1.7.2 Guru yang baik
  Peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran, model pembelajaran yang dibawakan guru pastilah sangat mempengaruhi pemahaman siswa-siswanya tentang pembelajaran tersebut dan berpengaruh untuk pengembangan karakteristik anak tersebut.
Disini, saya merasa kelompok kami sudah memenuhi point-point antara lain Confidence, patience, dan mampu menyajikan dan menjelaskan topik dengan cara yang lebih mudah dimengerti anak.
Guru yang baik memiliki beberapa kriteria berikut :
  • Guru yang baik pasti menginginkan capaian yang baik untuk siswa-siswanya dan dirinya.
  • Selalu bersedia membantu siswa mencapai prestasinya.
  • Confidence atau keyakinan diri.
  • Patience atau kesabaran , guru dituntut untuk bisa lebih sabar ketika mengajar karena setiap siswa memiliki karakternya masing-masing.
  • Memiliki rasa kasih sayang yang tulus terhadap siswa-siswanya.
  • Pemahaman, Guru harus memahami apa yang diajarkannya.
  • Mampu melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan dapat menjelaskan topik dengan cara yang lebih baik agar siswa lebih mudah memahaminya. 
1.7.2 Prinsip – Prinsip dalam Paedagogi

1. Proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemporer. 
2. Mengkombinasikan karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghromatan terhadap kepribadian siswa.
3. Merujuk pada kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan pada kesatua dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatana pembangunan pada umumnya. 
4. Proses paedagigis harus terstruktur berdasarkan berdasarkan kesatuan dan hubungan antara kondisi manusia. 
5. Masing-masing subsistem aktivitas, komuniasi, kepribadian harus saling keterkaitan satu dengan lainnya.

BAB 2. PELAKSANAAN PENGAJARAN DAN OBSERVASI

2.1 Pelaksanaan kegiatan

Winda : 
-Mengajarkan 1 anak TK mengenai menghitung penjumlahan  
-Menggunakan Flash Card yang berisi soal penjumlahan dan card pendampingnya yang berisi hasil-hasil dari soal tersebut.

Sulistia Putri :
-Memberi materi cara mudah mengerjakan pembagian matematika pada anak kelas 5 SD dan 6 SD
-Anak disuruh maju kedepan dan mengerjakan soal.
-setiap anak yang berhasil mengerjakan soal akan dihadiahkan reward berupa pensil dan mereka sangat senang.
Citra Wahyuni : 
-Mengajar anak 5 SD dan 6 SD mengenai kata-kata benda dengan bahasa inggris. 
-Memperkenalkan dan mengulang2 ciri-ciri benda. 
-Menguji mereka dengan memberikan Flash card. Dalam setiap Flash Card terdapat kata benda dan card yang berisi ciri-ciri benda. satu Flash Card memiliki 1 card pendamping dan anak disuruh mengambil flash card yang sesuai dengan ciri di setiap card yang didapat. 

KEGIATAN
MARET
APRIL
MEI

I              II
I             II
I               II
Menentukan topic dan perencanaan bahan ajar
     *


Menanyakan ketersediaan lokasi
                  *      


Mendiskusikan topic dan bahan kepada dosen pengampu

*

Mengganti topic dan sasaran

*

Merencanakan waktu dan tempat

*  

Pelaksanaan

*

Pembuatan laporan akhir dan diskusi


*

BAB. 3 KESIMPULAN KEGITAN PENGAJARAN DAN OBSERVASI  

3.1 Hasil kegiatan

Diawal pembelajaran anak anak terlihat malu-malu, pendiam, tidak banyak berbicara, dan takut-takut. tetapi dipertengahan sampai pengajaran telah selesai anak-anak sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran. contoh : berani mengangkat tangan, mau bercanda, lebih aktif bertanya, mengkritik teman dan bercanda dengan pengajar. Anak sudah dapat mengenali dasar ilmu pengetahuan dengan baik seperti bahasa inggris tentang benda, matematika, dan pengenalan huruf dan berhitung untuk anak usia dini. Anak bisa mengerjakan Flash card dan dianggap itu sudah membuktikan mereka sudah mengerti ttg bahan ajar.
3.2 Laporan kegiatan observasi 

Murid :
Riski (5 SD) : Sering malu, suka berada dipojok ketika proses belajar, jarang bergabung dengan teman, ketika disuruh maju dan menjawab pertanyaan mau.
Indah (5 SD) : Mencatat apa yang dicatat pengajar di karton tulis, sesekali berbincang dengan teman sebelahnya, malu-malu, membantu teman menjawab pertanyaan.

Fadhil (6 SD) : Ribut, sering menjawab pertanyaan, mengentakkan tutup botol ke lantai, menggaruk kepala, sering tertawa, memainkan cantolan jendela, lebih banyak bersandar.

Ilham (5 SD) : Sering mengganggu teman, mencoba menjawab walaupun jawaban kurang tepat, memperhatikan teman yang sedang menjawab. 

Nisa (5 SD) : Ketika tidak mengerti dia sering bertanya, suka berbicara dengan teman ketika pengajar sedang mengajar, suka bercanda dan mudah bersosialisasi.

Rina (5 SD) : Ketika disuruh maju dia agak malu diawal, aktif, memperhatikan penjelasan dengan baik, dan suka menyuruh teman untuk menggantikannya maju.

Muthia (5 SD) : suka bertanya, memperhatikan pengajaran, bercanda dengan teman dan juga pengajar.
Yuni (5 SD) : duduk dengan menumpuhkan tangannya kelantai ketika pengajar sedang mengajar, menjawab pertanyaan lebih sering, berbicara dengan teman disebelah kirinya, mencoba menebak-nebak apa yang ditanyakan pengajar, memegang-megang kakinya ketika sedang bersila, selalu mendiskusikan apa yang diajarkan pengajar kepada teman-temannya, merapikan rok, menggaruk punggung, dan menggunakan kedua tangannya untuk menggambarkan benda yang diajarkan.

Fitri (5 SD) : melihat-lihat kearah teman, tidak banyak berbicara, dan memperhatikan bahan yang diajarkan

Eva  (Usia dini) : duduk dengan mengosok kedua kakinya ketika menjawab pertanyaan, mengecap-ngecap bibir, menempatkan tangannya dibawah lipatan kaki ketika pengajar sedang mengajar, menggunakan tangan untuk menghitung, sering melihat kearah kamera, menggaruk hidung, menggaruk kaki.


Sisi Pengajar :



Winda rizka : :menunjuk bahan ajar dengan penggaris, menerangkan huruf dengan mengulangi kata-kata huruf, memegang hidung, menggunakan jari untuk mengajarkan berhitung, membagikan reward ketika anak-anak berhasil menjawab pertanyaan,  mengatur setting kamera, melerai anak yang hampir berkelahi, memberikan instruksi untuk memperhatikan teman yang sedang mengerjakan tugas, membenarkan celananya ketika sedang mengambil gambar.

Citra wahyuni : menuliskan apa yang hendak diajarkan di karton tulis, membenarkan jilbab ketika mulai memberikan arahan dan ketika proses pembelajaran berlangsung, mencari dan menunjuk-nunjuk anak yang bisa menyanyikan  A,B,C,D, Mengajar dan menunjuk anak dengan menggunakan spidol, menghentak-hentakkan kaki ketika bernyanyi bersama dengan anak-anak mengenai A,B,C,D, menceklis setiap kata yang sudah diajarkan di karton tulis. Menulis dan menyiapkan bahan ajar, mengomunikasikan kepada anak-anak untuk memperhatikan temannya yang sedang menjawab pertanyaan di depan, menggaruk bawah hidung, membenarkan jilbab sesekali, menulis hasil observasi.

Sulistia Putri : mengajar sambil menyilangkan kedua tangan di dada, mengajarkan anak di karton tulis dengan melengkukan lututnya
(seperti bersujud) didepan karton tulis dan menyatukan kedua telapak tangan di bawah dekat celananya, membenarkan baju ketika sedang membimbing anak untuk mengerjakan soal dikartun tulis, menumpuhkan atau menghentakkan kedua tangan ke dinding, membenarkan jilbab. Mencatat sesuatu di buku (hasil observasi).

3.3 Dokumentasi  

LIHAT VIDEO KAMI DISINI 

LINK : http://www.youtube.com/watch?v=OGhIzfX64as
3.4 Simpulan Hasil Observasi 

kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang berbasis pada prinsip paedagogi bisa membuat proses pembelajaran yang lebih unik dan menarik untuk diikuti anak. anak bisa menjadi lebih aktif, lebih memahami materi, lebih berkeinginan belajar, dan aktif untuk bertanya. anak juga sebenarnya bisa aktif, lebih termotivasi untuk belajar dengan serius itu semua juga tergantung dari lingkungan disekitar nya. ketika mungkin disekitarnya banyak teman-teman mereka lebih berniat untuk berlomba dalam belajar, lebih berkeinginan besar untuk sharing, lebih berani untuk bercanda dan bertanya kepada pengajar, lebih nyaman belajar. biarpun terkadang kami sering melihat anak-anak ada yang mengganggu teman, mengejek teman, bahkan menertawakan teman, tapi dibalik itu semua anak-anak lebih dapat menangkap materi pembeljaran yang ada. disini peran seorang guru juga sangat berhubungan dengan bagaimana keinginan anak untuk belajar ketika guru bisa memenuhi ciri-ciri guru yang baik dilandasan teori kami, maka anak juga akan lebih muda memahami pembelajaran.





3.6 Testimoni :

Citra wahyuni 11-109 : saya agak merasa kesusahan dalam pengerjaan tugas ini mungkin dikarenakan kesiapan yang belum begitu matang dari kelompok kami, tetapi disatu sisi saya mendapatkan pengalaman sebagai pengajar dan saya merasa bahwa mengajar adalah hal yang menyenangkan dimana kita bisa membagi ilmu dengan orang lain dan juga menyenangkan saat bercanda dengan anak-anak yang saya ajarkan tersebut.

Sulistia Putri 11-017 : banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dalam mengerjakan tugas observasi in. Pertama, pelajaran bagaimana sulitnya seorang pengajar memberikan pelajaran dengan peserta didiknya, membutuhkan suatu persiapan yang memang sangat matang, dan ketika merencanakan bagaimana merencanakan pengajaran yang akan kelompok saya lakukan, saya sendiri kesulitan bagaimana menentukan pelaksanaannya, materi apa yang akan diberikan yang kira-kira mereka butuhkan, dan seperti apa performa seorang pengajar yang baik akan memberi efek pada peserta didiknya. Kemudian yang saya rasakan setelah melaksanakan kegiatan ini adalah sangat bisa berbagi ilmu walpun sedikit saja yang diberikan, namun itu ternyata sangat membantu mereka dalam menyelesaikan pembagian yang menurut mereka cukup rumit. dan saya sedikit mengerti bagaimana situasi dan kondisi serta metode yang memudahkan mereka untuk lebih mengerti tentang suatu mata pelajaran. 

Winda Rizka 11-011 : kesan saya ketika mengajar anak-anak tersebut cukup banyak, karena sifat anak-anak itu bermacam ragam, ada yang lucu dan ada yang menyebalkan. dan saya harus memahaminya namanya anak-anak ya pasti begitu. sewatu pembelajaran dimulai ada 3 anak laki-laki yang bernama rizki, fadil, dan ilham, 3 anak ini sangat bandel sampai sampai susah mengatur mereka ketika pelajaran dimulai. dan mereka malah asik bermain dengan teman-teman yang sedang memperhatikan. ingin dimarahi tetapi tidak mungkin, karena semakin dimarahin maka semakin dibuat tingkah nya, dan saya mencoba untuk mengambil hati mereka agar mereka mau menurut dengan apa yang disuruh, dan mereka akhirnya nurut dengan permintaan kami untuk memperhatikan proses pembelajaran. dan katika pembelajaran berlangsung anak-anak tampak bosan, dan saya mencoba mengambil perhatian mereka dengan memberikan makanan agar semagat lagi. dan intinya saya sangat senang berkumpul dengan mereka karena mereka lucu2.