Pedagogi secara definisi nyaris tidak pernah berubah, kajian atasnya terasa terus kontekstual sesuai dengan perjalanan sejarah peradaban pendidikan. Ketika memasuki abad ke 21, banyak orang tertarik untuk mendiskusikan pedagogi, bahkan diberi nama Pedagogi abad ke 21 yang dikenal juga dengan pedagogi progresif. Belakangan pun telah lahir paradigma baru pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pedagogi tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajar, melainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman.
Tiga tantangan
Dalam laporan yang dikeluarkan oleh organisasi kerjasama ekonomi dan pembangunan (OECD) dengan judul memahami otak : menuju ilmu baru belajar diungkapkan mengenai perlunya perumusan kebijakan dan praktik pendidikan yang didukung oleh pengetahuan ini. disini juga terungkap secara eksplisit sejauh mana pedagogi sebagai ilmu pengetahuan akan mendukung kebijakan dan praktik pendidikan. atas dasar laporan itu ada 3 aspek saling terkait untuk memahami dan akhirnya menyelesaikan masalah ini.
1. Codifying and communicating teachers' practical pedagogical knowledge : Kondifikasi dan mengomunikasikan pengetahuan pedagogis praktis guru. ada kebutuhan mendesak untuk mampu merepresentasi kodifikasi dari kebijaksanaan praktis pedagogis guru.
2. Establishing systems for shared scientific pedagogical knowledge management : Membangun sistem pedagogis untuk berbagi pengetahuan manajemen ilmiah dan menyediakan waktu yang cukup bagi guru untuk mengembangkan dan menerapkan pengetahuan ini.
3. Developing a robust theoretical framework for the new science of pedagogy : Mengembangkan teori yang kuat terhadap ilmu baru pedagogi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar