Pedagogik berasal dari bahasa
Yunani yakni paedos yang artinya anak laki-laki,dan agogos yang artinya
mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara harfiah membantu anak laki-laki
zaman Yunani Kuno yang pekerjaanya mengantarkan anak majikannya pergi ke
sekolah. Menurut Prof. Dr. J. Hoogeveld (Belanda), pedagogik ialah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu, yaitu supaya kelak
ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Langeveld (1980)
membedakan istilah pedagogik dengan istilah pedagogi. Pedagogik diartikannya
sebagai ilmu pendidikan yang lebih menekankan pada pemikiran dan perenungan
tentang pendidikan. Sedangkan istilah pedagogi artinya pendidikan yang lebih
menekankan kepada praktek, yang menyangkut kegiatan mendidik, membimbing anak.
Pedagogik merupakan suatu teori yang secara teliti, kritis dan objektif
mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakikat manusia, hakikat anak, hakikat
tujuan pendidikan serta hakikat proses pendidikan.
7 aspek Kompetensi Pedagogik yang
dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru):
1. Mengenal Karakteristik Peserta
Didik
Dalam aspek ini guru mampu
mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik secara
umum dan khusus untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik peserta didik
ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan
latar belakang sosial budaya.
2. Menguasai Teori belajar dan
Prinsip‐prinsip
Pembelajaran
Guru mampu menetapkan berbagai
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dan efektif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu
menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan mampu memotivasi mereka untuk belajar. Indikator yang harus tampak dari
aspek ini adalah:
ü
Guru
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran
sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan
aktivitas yang bervariasi,
ü
Guru
selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran
tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat
pemahaman tersebut,
ü
Guru
dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik
yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan
pembelajaran,
ü
Guru
menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,
ü
Guru
merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,
ü
Guru
memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi
pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan
pembelajaran berikutnya.
3. Mampu Mengembangkan Kurikulum
Dalam mengembangkan kurikulum
guru harus mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan
membuat serta menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran.
Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Guru akan nampak mampu mengembangkan kurikulum jika:
ü
Guru
dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.
ü
Guru
merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi
ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan,
ü
Guru
mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,
ü
Guru
memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2)
tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar
peserta didik, (4) dapat dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks
kehidupan sehari‐hari
peserta didik.
4. Menciptakan Kegiatan
Pembelajaran yang Mendidik
Guru mampu menyusun dan
melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru mampu
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter
peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran
dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan,
guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan
pembelajaran.
5. Mengembangkan Potensi Peserta
Didik
Guru dapat menganalisis potensi
pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi
peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada
bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka.
6. Melakukan Komunikasi dengan
Peserta Didik
Yang dimaksud adalah guru mampu
berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan
bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan
relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik. Berikut indikator adalah
indikatornya:
ü
Guru
menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi
peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta
didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
ü
Guru
memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta
didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau
mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
ü
Guru
menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai
tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
ü
Guru
menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik
antarpeserta didik.
ü
Guru
mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik
yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta
didik.
ü
Guru
memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara
lengkap danrelevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.
7. Menilai dan Mengevaluasi
Pembelajaran
Guru mampu menyelenggarakan
penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan
evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi
hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.
Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya.
Empat macam kegunaan pedagogik bagi para pendidik
1. Pedagogik berguna bagi
pendidik dalam rangka memahami fenomenapendidikan(situasi pendidikan) secara
sistematis.
2. Pedagogik berguna dalam rangka
memberikan pentunjuk tentnag apa seharusnyadilaksanakan oleh pendidik
3. Pedagogik berguna bagi
pendidik dalam rangka menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam praktek
mendidik anak
4. Pedagogik berguna untuk
mengenal diri sendiri dan melakukan koreksi diri demi“menyempurnakan” diri
sendiri.
Pedagogik bertugas untuk
mempelajari fenomena pendidikan untuk sampai membangun suatu pengetahuan
sistematis sehingga diperoleh pemahaman yang jelas mengenai objek studinya
tersebut dan bertugas untuk
membangun sistem pengetahuan mengenai bagaimana seharusnya pendidik bertindak
dalam rangka mendidik anak.
Sikun Pribadi,1984
mengemukakan secara garis besar terdapat tiga jenis kesalahan dalam rangka
pelaksanaan pendidikan:
1. Kesalahan konseptual Kesalahan
yang terjadi akibat pendidik kurang memahami teori pendidikan, sehinggatindakan
pendidikanya berakibat tidak dapat dibenarkan.
2. Kesalahan teknisKesalahan yang
disebabkan olegh kurang terampilnya pendidik dalam praktek ataukeslahan
pendidik menerapkan teori dalam praktek.
3. Kesalahan yang bersumber pada
struktur kepribadian pendidik Antara lain misal sifat agresif dan egoistis yang
mengakibatkan ia bertindak tidak sesuai serta tidak menghargai pendapat anak
didiknya.
Daftar pustaka :
http://www.scribd.com/doc/89944345/arti-pedagogik
http://afifabdul.blogspot.com/2012/08/7-aspek-kompetensi-pedagogik.html
http://www.scribd.com/doc/67417994/Kegunaan-Pedagogik-Bagi-Pendidik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar