BAB I
Pendahuluan
1.1
Pengantar
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan setiap
manusia. Manusia yang terdidik dapat menjadi manusia yang beradab, bersopan
santun, dan berbudaya. Tentunya ketika kita berbicara mengenai pendidikan kita
juga harus berbicara tentang cara pengajaran, metode pengajaran, yang pada
dasarnya bertumpuh pada keahlian dan peran seorang guru. Berhasil atau tidaknya
suatu pendidikan, berprestasi atau tidaknya para peserta didik, itu semua
bergantung dengan kinerja guru pendidiknya. Hasil-hasil studi korelasional
memang membuktikan bahwa variabel kinerja guru, gaya mengajar, pendekatan
pembelajaran, penguasaan kompetensi, dan sebagaianya yang dimiliki oleh guru
umumnya berkorelasi positif terhadap prestasi belajar siswa. Didalam laporan
ini kita akan melihat bagaimana seorang guru yang diwawancari ini berprinsip,
bagaimana metode pengajarannya, apa motivasi, dan hal lainnya yang digunakannya
untuk memajukan peserta didik.
1.2
Tujuan
Wawancara
Adapun tujuan dalam melakukan wawancara yang mendalam
terhadap guru :
-
Melihat
pandangan guru tentang pendidikan saat ini.
-
Melihat
motivasi guru tersebut sebagai pengajar.
-
Melihat
sudut pandangnya sebagai guru dalam melihat peserta didik.
-
Mengetahui
filosofi dalam mengajar.
-
Mengetahui
Pendekatannya dalam mengajar
BAB II
Hasil
wawancara
1.1 Identitas Interviewee dan Waktu Pelaksanaan.
Nama :
AM (INISIAL)
Alamat :
Jln. Ismail harun no.2 bandar khalifah.
Mata pelajaran yang diajarkan : Bahasa Indonesia.
Mengajar :
SMA Harapan 3.
Lama mengajar :
6 Tahun.
Sertifikasi :
Sudah.
Tanggal wawancara :09 April 2013.
Jam :
12.30 WIB.
Tempat :
Gedung SMA Harapan 3.
1.2
Percakapan
Wawancara
Interviewer : Selamat
siang bu, Maaf sebelumnya saya mengganggu waktu ibu..
Interviewee : Ngak apa-apa kok nak.. Ada yang bisa
saya bantu..?
Interviewer : Gini
bu, saya dari Fakultas Psikologi USU Medan. Nama saya Citra Wahyuni bu. Saya mau mewawancari ibu
berkaitan dengan topik Pendidikan dan Pengajaran bu. Karena saya sedang dalam
rangka menyelesaikan tugas dari mata kuliah Paedagogi untuk mewawancari guru
bu. Apakah ibu bersedia di wawancarii?
Interviewer : Boleh
kok nak.. Ayo kita duduk di depan kantor saja biar lebih rileks.
Interviewee : Ayo bu..
Interviewer : nama ibu siapa ?
Interviewee : nama saya AM
Interviewer : alamat ibu dimana ?
Interviewee : Jln. Ismail harun no.2 bandar
khalifah
Interviewer : Ibu membawakan mata pelajaran apa?
Interviewee : saya guru bahasa Indonesia nak.
Interviewer : sudah berapa lama ibu mengajar ?
Interviewee : 6 tahun nak.
Interviewer : maaf bu, apakah ibu sudah
sertifikasi?
Interviewee : Alhamdullilah Sudah nak.
Interviewer : Kita masuk ke pertanyaan ya bu?
Interviewee : iya nak..
Interviewer : Jelaskan pandangan ibu mengenai
pendidikan !
Interviewee : Pendidikan
itu diperoleh bukan hanya dilingkungan sekolah. Pendidikan juga dapat diperoleh
dilingkungan rumah. Pendidikan merupakan hak asasi setiap orang dari usia Pra
sekolah (4 tahun) sampai dengan usia diperguruan tinggi (22 tahun). Karena
pendidikan itu sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
Interviewer : Menurut ibu bagaimana pendidikan di
Indonesia saat ini?
Interviewer : Pendidikan
di Indonesia saat ini sudah baik. Namun, masih perlu pembenahan di dalamnya.
Karena masih banyak ditemukan masyarakat di berbagai daerah terpencil yang
masih belum menikmati pendidikan sebagaimana mestinya. Contohnya : masih banyak
ditemukan anak jalanan yang berkeliaran di jam-jam sekolah.
Interviewer : Menurut
ibu, tindakan apa yang bisa dilakukan untuk memajukan pendidikan Indonesia?
Interviewee : Pemerintah
sudah menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung proses pendidikan
tersebut. Seperti Program Bantuan Operasional Sekolah (dana bos) yang sudah
berjalan baik tetapi pada penerapannya masih terdapat kendala karena program
tersebut tidak tepat sasaran (dari pusat sudah baik, kendala nya ada dilapangan
(dana tersebut tidak disalurkan sesuai pada posisinya, terkadang mungkin kepala
sekolah ada juga yang mau memperkaya diri sendiri)). Nah, jadi sebaiknya
penerintah lebih jelih lagi melihat hal ini.
Interviewer : Apa saja motivasi ibu sebagai
pengajar?
Interviewee : 1. Menjadi guru adalah cita-cita
saya.
2. Dorongan dari
hati nurani untuk andil membantu Indonesia agar lebih baik dalam dunia pendidikan.
Interviewer : Bagaimana
sudut pandang ibu sebagai guru terhadap para peserta didik saat ini?
Interviewee : Peserta
didik jika tidak dibekali dengan pendidikan yang mendasar yang dilandasi dengan
etika dan moral yang tinggi maka peserta didik tersebut akan memiliki tingkah
laku yang kurang sesuai dengan apa yang menjadi semestinya/seharusnya. Contohnya
: seperti siswa-siswa yang masih tauran-tauran (yang pada dasarnya hal ini
dikarenakan kurangnya pendidikan moral dan etika). Dan sebenarnya peserta didik
di Indonesia saat ini itu bisa maju seperti peserta didik yang ada di luar sana
asal mereka memilki kemauan dan kita sebagai seorang guru tetap mau membimbing
dan membantu mereka.
Interviewer : Lalu
menurut ibu apa yang bisa dijadikan sebuah pendidikan yang mendasar untuk
mengukuhkan moral dan etika tersebut?
Interviewee : Menurut
saya, ada sebuah wadah yang dapat mendisiplinkan peserta didik. Agar mereka
bisa lebih trampil, beretika, dan bermoral yaitu “Pramuka”. Karena saya juga
sudah merasakannya ketika masih sekolah. Saya juga pernah ikut program pramuka.
Dan saya merasa cukup terbantu dari masalah kedisiplinan, etika dan tentunya
moral.
Interviewer : Apa
harapan ibu untuk generasi muda atau siswa-siswa saat ini kedepannya?
Interviewee : 1.
Jadilah seseorang yang berguna bagi diri sendiri, ataupun orang lain. Dengan
meningkatkan kedisiplinan, etika, dan moral.
2.
Jadilah generasi yang berprestasi
3.
menjauh dari hal-hal negative (seperti, narkoba ataupun seks bebas)
4. Berbuatlah lebih
positive (seperti, mengisi waktu luang dengan hal-hal yang lebih positive,
disamping kewajiban sebagai hamba ALLAH dan kewajiban sekolah)
Interviewer : Apa filosofi ibu sebagai pengajar?
Interviewee : 1. Hari ini harus lebih baik dari
kemarin
2.
jangan pernah melihat kebelakang jika tidak ingin tertinggal
Interviewer : Prinsip/pandangan
apa saja yang ibu terapkan untuk atau dalam melakukan pengajaran?
Interviewee : 1.
Apabila siswa yang saya ajarkan hari ini hanya 1 orang yang mengerti tentang
materi yang saya ajarkan, esok harus lebih dari 1.
2. metode
bermain peran (contoh : ketika siswa harus memerankan sebuah drama (monolog
drama) yang tentunya berkaitan dan dikaitkan dengan teori yang sedang
dipelajari.
3. Metode
ceramah dan tanya jawab (agar peserta didik bisa ikut aktif dalam proses
pembelajaran dan terkadang dengan keaktifan mereka dalam berdiskusi mereka jadi
lebih muda mengerti mengenai sesuatu yang sedang dipelajari)
4. Word Square
dan scramble (menyusun huruf seperti menjodohkan tapi setiap option
kata-katanya diacak)
5. Kerja berkelompok menyelesaikan tugas
tertentu.
Interviewee : Apakah
semua metode itu ibu aplikasikan ke setiap pelajaran, maksud saya misalnya
disatu materi ibu menggunakan metode-metode itu?
Interviewee : Tentu
tidak nak. Semua metode ini hendaknya sudah di rencanakan terlebih dahulu dan
disesuaikan dengan bahan ajaran saya ketika mengajar. Bagaimana agar siswa bisa
lebih mengerti pelajaran dan bahan tersebut. Jadi bahan ajar tertentu kadang
harus menggunakan metode yang berbeda-beda.
Interviewer : Menurut
ibu, apa saja ciri ataupun kriteria yang harus dimiliki oleh seorang guru?
Interviewee : Perhatian
(peduli dan memotivasi), Sabar, Tegas, dan yang paling penting adalah Disiplin.
Apabila seorang guru menanamkan dasar kedisiplinan didalam dirinya, tentunya
dia bukan hanya bisa mengatur dirinya sendiri tetapi juga bisa membantu
mengatur dan mendisiplinkan anak-anak didiknya.
Interviewer : Maaf
bu, kalo ibu sendiri kalo boleh saya tau karakter atau ciri ibu sebagai guru
apa?
Interviewee : karakter
saya : saya tegas, cerewet, perduli, penyayang, fleksibel (dalam arti saya
selalu menerima masukan atau pun saran dari para murid saya), bersemangat,
memiliki komitmen yang teguh dan menurut saya saya juga termasuk guru yang
disiplin.
Interviewer : Oh
ya bu, di sekolah ini teknologi apa saja yang sudah dikenalkan kepada
anak-anak?
Interviewee : Setiap
guru memiliki laptop dan kami juga sudah menerapkan pengajaran dengan
proyektor.
Interviewer : Mungkin
itu saja yang ingin saya tanyakan bu. Saya mengucapkan banyak-banyak terima
kasih. Maaf sudah mengganggu waktu ibu.
Interviewee : Tidak kok nak. Sama sama ya nak..
1.3
Hasil
Wawancara
Menurut ibu AM, Pendidikan itu diperoleh bukan hanya
dilingkungan sekolah. Pendidikan dapat diperoleh dilingkungan rumah. Pendidikan
merupakan hak asasi setiap orang dari usia Pra sekolah (4 tahun) sampai dengan
usia diperguruan tinggi (22 tahun). Karena pendidikan itu sesuai dengan
pembukaan UUD 1945. Pendidikan di Indonesia saat ini sudah baik. Namun, masih
perlu pembenahan di dalamnya. Karena masih banyak ditemukan masyarakat di
berbagai daerah terpencil yang masih belum menikmati pendidikan sebagaimana
mestinya. Contohnya : masih banyak ditemukan anak jalanan yang berkeliaran di
jam-jam sekolah.
Menurut beliau, pemerintah sebenarnya sudah menyediakan
fasilitas-fasilitas yang mendukung proses pendidikan tersebut. Seperti Program
Bantuan Operasional Sekolah (dana bos) yang sudah berjalan baik tetapi pada
penerapannya masih terdapat kendala karena program tersebut tidak tepat sasaran
(dari pusat sudah baik, kendala nya ada dilapangan (dana tersebut tidak
disalurkan sesuai pada posisinya, terkadang mungkin kepala sekolah ada juga
yang mau memperkaya diri sendiri)). Nah, jadi sebaiknya penerintah lebih jelih
lagi melihat hal ini.
Motivasi ibu asma menjadi guru adalah dia memiliki
cita-cita menjadi guru dan dia memiliki dorongan dari hati nurani untuk andil
membantu Indonesia agar lebih baik dalam dunia pendidikan. Menurut ibu Asma, peserta
didik jika tidak dibekali dengan pendidikan yang mendasar yang dilandasi dengan
etika dan moral yang tinggi maka peserta didik tersebut akan memiliki tingkah
laku yang kurang sesuai dengan apa yang menjadi semestinya/seharusnya. Contohnya
: seperti siswa-siswa yang masih tauran-tauran (yang pada dasarnya hal ini
dikarenakan kurangnya pendidikan moral dan etika). Menurut nya, ada sebuah
wadah yang dapat mendisiplinkan peserta didik. Agar mereka bisa lebih trampil,
beretika, dan bermoral yaitu “Pramuka”. Karena beliau juga sudah merasakannya
ketika masih sekolah. Beliau juga pernah ikut program pramuka. Dan beliau
merasa cukup terbantu dari masalah kedisiplinan, etika dan tentunya moral. Dan
sebenarnya peserta didik di Indonesia saat ini itu bisa maju seperti peserta
didik yang ada di luar sana asal mereka memilki kemauan dan kita sebagai
seorang guru tetap mau membimbing dan membantu mereka.
Harapan beliau untuk generasi muda kedepannya :
1.
Jadilah
seseorang yang berguna bagi diri sendiri, ataupun orang lain. Dengan
meningkatkan kedisiplinan, etika, dan moral.
2.
Jadilah
generasi yang berprestasi
3.
Menjauh
dari hal-hal negative (seperti, narkoba ataupun seks bebas)
4.
Berbuatlah
lebih positive (seperti, mengisi waktu luang dengan hal-hal yang lebih
positive, disamping kewajiban sebagai hamba ALLAH dan kewajiban sekolah)
Adapun filosofinya sebagai pengajar :
1.
Hari
ini harus lebih baik dari kemarin.
2.
jangan pernah melihat kebelakang jika tidak
ingin tertinggal.
Prinsipnya ketika mengajarkan materi :
1.
Apabila
siswa yang diajarkan hari ini hanya 1 orang yang mengerti tentang materi yang
disampaikannya, esok harus lebih dari 1 yang mengerti.
2.
Metode
bermain peran (contoh : ketika siswa harus memerankan sebuah drama (monolog
drama) hal ini diaggap bisa membuat siswa menjadi lebih terbuka dan mau saling
bekerja sama yang tentunya metode bermain peran ini berkaitan dan dikaitkan dengan
teori yang sedang dipelajari.
3.
Metode
ceramah dan tanya jawab (agar peserta didik bisa ikut aktif dalam proses
pembelajaran dan terkadang dengan keaktifan mereka dalam berdiskusi mereka jadi
lebih muda mengerti mengenai sesuatu yang sedang dipelajari).
4.
Word
Square dan scramble (menyusun huruf seperti menjodohkan tapi setiap option
kata-katanya diacak)
5.
Kerja
berkelompok menyelesaikan tugas tertentu.
Dan dia menyatakan bahwa semua metode ini hendaknya sudah
di rencanakan terlebih dahulu dan disesuaikan dengan bahan ajaran saya ketika
mengajar. Bagaimana agar siswa bisa lebih mengerti pelajaran dan bahan
tersebut.
Menurut beliau kriteria seorang guru yang baik adalah Perhatian
(peduli dan memotivasi), Sabar, Tegas, dan yang paling penting adalah Disiplin.
Apabila seorang guru menanamkan dasar kedisiplinan didalam dirinya, tentunya
dia bukan hanya bisa mengatur dirinya sendiri tetapi juga bisa membantu
mengatur dan mendisiplinkan anak-anak didiknya.
Dan menurut nya karakternya ketika mengajar adalah tegas,
cerewet, perduli, fleksibel, penyayang, bersemangat, berkomitmen dan disiplin.
Teknologi yang sudah di berlakukan di sekolah tersebut : Setiap
guru memiliki laptop dan kami para guru juga sudah menerapkan pengajaran dengan
proyektor.
BAB III
Pembahasan
3.1 Keterkaitan dengan teori
Bab 1. Seni dan ilmu mengajar
Didalam bab ini ada dinyatakan karakter pribadi guru dan
gaya ideal yang harus ditampilkan dikelas.
Karakter pribadi :
-
Kesatria
: mengakui kesalahan ketika memang melakukannya.
-
Jujur
: memberitahu siswa tentang kebenaran dan menjelaskan tindakan dengan alasan
situasi.
-
Disiplin
: menunjukkan kontrol diri dan dapat diandalkan untuk melakukan hal yang benar
dalam setiap situasi.
-
Penyayang
: menunjukkan diri benar-benar peduli dengan siswa secara pribadi dan
professional.
-
Integritas
: selalu melakukan apa yang dikatakan apapun konsekuensi.
-
Antusias
: tampil bersemangat dan percaya pada apa yang diajarkan benar-benar
bermaslahat dengan hidup.
-
Motif
bagus : menjadikan siswa sebagai prioritas nomor 1.
-
Komitmen
: menunjukkan semangat dan semangat untuk menyampaikan materi secara tuntas.
Tampilan ideal di kelas :
-
Persiapan
: mempersiapkan ulasan catatan pembelajaran dan contoh untuk memastikan bahwa
siswa belajar dengan lancar dan benar
-
Terorganisasi
: mengajar dengan menggunakan silabus dan urutan materi yang jelas sejak sesi
pembelajaran pertama.
-
Konsisten
: mengajar dengan tidak ada wabah emosional atau pola perilaku yang
mengintimidasi siswa.
-
Etika
kerja : menghabiskan waktu untuk benar-benar mempersiapkan pembelajaran dikelas
dan laboratorium.
-
Kecepatan
: datang ke kelas tepat waktu dan menjalankan tugas dikelas tidak lebih dari
waktu yang diberikan.
-
Sikap
fleksibel : terbuka atas ide-ide baru, saran, dan wawasan dari siswa.
-
Dialog
interaktif : Pembelajaran dikelas bersifat dua arah dan mengembangkan
pengalaman komunikasi.
-
Lingkungan
belajar : mendorong suasana yang santai dan terbuka untuk perubahan pengaturan
agar tidak kaku.
Guru yang saya wawancarai sudah mencakup beberapa poin
diatas dimana dia mengatakan bahwa karakternya saat mengajar adalah tegas, cerewet, perduli, fleksibel,
penyayang, bersemangat, memiliki komitmen yang teguh dan disiplin.
Dimana di poin-poin karakter tersebut dia sudah memenuhi
beberapa “karakter pribadi” seorang guru yaitu : disiplin, penyayang, antusias
(bersemangat), dan juga berkomitmen. Di poin-poin tampilan ideal dikelas dia
sudah mencakup : sikap fleksibel dimana dia mengatakan bahwa poin fleksibel
yang dia maksud adalah dia menerima masukan dan saran dari para peserta didik.
Bab 2. Mengajar, ahli pedagogi, dan paradigma belajar
Dibuku dikatakan beberapa ciri dari seorang ahli
pedagogis adalah :
-
menunjukkan
sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa, serta secara kontinyu bekerja
untuk mengatasi kendala yang mungkin menghambat kemajuan belajar.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan guru ketika
ditanyai mengenai apa pandangannya terhadap siswa saat ini. Jawaban yang
diberinya mencakup “sebenarnya peserta
didik di Indonesia saat ini itu bisa maju seperti peserta didik yang ada di
luar sana asal mereka memilki kemauan dan kita sebagai seorang guru tetap mau
membimbing dan membantu mereka” disini terbukti sang guru sangat berfikir
positif terhadap para peserta didik/siswa dan percaya bahwa peserta didik bisa
lebih maju dan dibantu dengan guru yang selalu membimbing dan terus membantu.
-
Mempromosikan
berbagai ide-ide, ekspresi, dan pendapat terbuka yang beragam, dengan tetap
menjaga suasana integritas, kesopanan, dan rasa hormat.
Hal ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan guru ketika
ditanyai mengenai prinsip apa saja yang digunakannya untuk mengajar murid-murid
yang ada. Dimana dalam menyampaikan materi dia juga menyertakan ide-ide yang
bisa menunjang proses pembelajaran agar lebih menarik yaitu “Metode bermain
peran” dan “Metode Word Square dan Metode scramble”.
-
Menemukan
cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan siswa satu sama lain.
Hal ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan guru ketika
ditanyai mengenai prinsip nya saat mengajar dimana Metode bermain peran di
maksudkannya bisa membuat siswa menjadi lebih terbuka dan mau saling bekerja
sama.
Di buku
ini juga dikatakan beberapa ciri komunikator yang unggul :
-
Memanfaatkan
alat pembelajaran secara tepat dan efektif.
Poin ini juga sudah di capai oleh guru ini. Karena dalam
mengajar dia juga sudah menggunakan proyektor.
-
Menyederhanakan
dan menjelaskan materi pelajaran yang kompleks, serta menghasilakn wawasan yang
menginspirasi.
Poin ini juga sudah di capai guru tersebut karena dalam
prinsipnya mengajar dia juga membuat metode tanya jawab agar materi yang
disampaikannya diyakini bisa lebih mudah dipahami apabila para siswa secara
aktif beediskusi.
Dibuku ini juga dikatakan beberapa ciri mentor yang
berpusat pada siswa :
-
Berusaha
untuk merangsang setiap siswa belajar melalui berbagai metode serta mendorong
dan mengundang partisipasi aktif siswa.
Poin ini sudah dicakup oleh guru tersebut dimana untuk
mendorong dan mengundang partisipasi siswa agar menjadi aktif dia membuat
metode tanya jawab dan bermain peran.
Dibuku juga diutarakan beberapa strategi mengajar yang
baik, menurut saya disini guru sudah mencakup beberapa strategi belajar
tersebut :
-
Ceramah
dan menjelaskan
-
Kelompok
dan tim. Dimana di dalam pernyataan di prinsip mengajarnya dia juga memberlakukan
kerja berkelompok untuk tugas tertentu.
-
Mencari
dan menemukan. Dimana di dalam pernyataan di prinsip mengajarnya dia juga
memberlakukan metode tanya jawab.
Bab 3. Profil guru yang diinginkan.
Di buku ini di jabarkan beberapa karakteristik calon guru
yang diinginkan oleh administrator sekolah di Amerika serikat. Dan disini
menurut hasil wawancara tersebut saya menyimpulkan bahwa guru tersebut ada
mencakup 2 karakteristik tersebut :
-
Memiliki
pandangan positif pada pengajaran, pembelajaran, dan siswa.
Dimana seperti poin yang sudah dijabarkan diatas ketika
guru tersebut ditanyai mengenai pandangannya terhadap peserta didik dia
mengatakan bahwa perserta didik sebenarnya bisa lebih maju lagi apabila
pendidik mau tetap membantu dan berusaha untuk tetap memfasilitasi mereka. Ini
merupakan sebuah pandangan positif.
-
Memahami
materi pelajaran dan hasil belajar. Khususnya ketika berbicara tentang proses
belajar.
Salah satu metode yang digunakan guru tersebut adalah
Metode tanya jawab, metode bermain peran. Dan metode ini dianggap guru dapat
membuat siswa akhirnya lebih mudah mengerti mengenai pelajaran tersebut dan
mereka juga lebih bisa bekerja sama. Disini saya berpendapat bahwa guru
tersebut sudah pasti sudah memahami materi pembelajaran tersebut dan mencoba
mengaplikasikan agar hasil belajar juga lebih didapat siswa dan lebih
bermanfaat.
Bab 4. Guru frustasi dan Guru yang baik.
Di sini guru yang saya wawancarai juga telah memenuhi
beberapa karakteristik dari guru yang baik yaitu memiliki harapan akan
keberhasilan bagi semua siswa (dimana ketika ditanaya harapannya mengenai para
peserta didik, dia ingin peserta didiknya bisa berprestasi dan beguna bagi diri
sendiri dan orang lain), dan menunjukkan kemauan beradaptasi dan berubah untuk
memenuhi kebutuhan siswa (dimana ketika saya mempertanyakan karakteristiknya
ketika mengajar dia mengatakan bahwa dia adalah orang yang juga fleksible, mau
menerima saran dan pendapat dari siswa).
Disini guru menurut saya sudah memenuhi 5 ciri dari 10
top kualitas guru yang baik.
-
Patience
atau kesabaran. Dimana ini juga sesuai dengan pernyataan guru tersebut yang
menyatakan bahwa guru yang baik salah satunya juga harus sabar.
-
True compassion for their students atau memiliki rasa kasih sayang. Disini juga sesuai
dengan diri guru tersebut. Karena karakteristik yang disampaikan tentang
dirinya salah satunya adalah penyayang.
-
Understanding atau pemahaman. Guru yang baik memiliki pemahaman yang benar prima tentang
bagaimana mengajar. Mereka tidak memiliki teknik yang kaku. Hal ini juga sesuai
dengan guru tersebut karena prinsip nya dalam mengajar adalah menggunakan
metode tanya jawab (agar siswa lebih aktif dan gampang memahami pelajaran),
bermain peran, dan juga metode Word Square dan metode scramble. Disini saya
melihat guru tersebut paham bagaimana mengajar agar anak-anak mengerti dan
metode yang digunakannya juga tidak kaku. Tetapi beragam.
-
Dedication to excellence atau dedikasi untuk keunggulan. Guru yang baik memiliki
dedikasi dan menginginkan capaian yang terbaik dari siswa-siswanya dan diri
mereka sendiri. Dimana poin ini juga sesuai dengan guru tersebut karena ketika
ditanya mengenai pandangan atau prinsipnya dalam mengajar ketika hari ini hanya
1 anak yang mengerti tentang ajarannya dia ingin esok lebih banyak lagi yang mengerti.
Dan ketika ditanya mengenai harapan nya untuk peserta didik kedepannya, dia
ingin amak-anak bisa berprestasi kedepannya.
-
Willingness to help student achieve atau kesediaan siswa untuk mencapai prestasi. Poin ini
menurut saya juga ada di dalam diri guru tersebut karena ketika ditanya
mengenai pandangannya terhadap peserta didik dia juga mengatakan bahwa
sebenarnya peserta didik bisa lebih maju jika guru tetap mau membimbing dan
memfasilitasi dengan baik murid-muridnya.
Bab 5. Pedagogi tradisional dan modern.
Dikatakan didalam bab ini guru yang efektif senantiasa
menggunakan alternatif strategi pembelajaran. Karena tidak ada pendekatan
tunggal yang universal untuk semua bahan ajar dan situasi. Strategi yang
berbeda digunakan dengan kondisi yang berbeda untuk kelompok siswa yang
berbeda, yang diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan guru tersebut
ketika ditanyai tentang prinsipnya dapam mengajar. Dia menggunakan strategi
atau metode-metode tertentu seperti ceramah, tanya jawab, bermain peran, Word
Square, dan scramble. Tetapi dia juga senantiasa mencoba menyesuaikan metode
apa yang akan digunakan di materi materi tertentu ketika dia akan mulai
mengajar. Agar siswa lebih dapat mengerti materi tersebut.
Disini juga ada pembahasan mengenai kerangka pedagogi
produktif untuk memfokuskan pengajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Dimana atas dasar itu guru harus :
1.
Mempertimbangkan
dan memahami latar belakang dan gaya belajar pilihan murid-murid mereka
2.
Mengidentifikasi
capaian kurikulum yang akan ditargetkan
3.
Melakukan
evaluasi diri atas strategi pembelajaran
4.
Memilih
dan menerapkan metode yang sesuai.
Dimana dalam pembahasan ini apabila dikaitakan dengan
hasil wawancara terhadap guru tersebut terlihat bahwa perspektif atau pendekatan yang digunakannya ketika
mengajar adalah Pedagogi produktif. Dimana dihasil wawancara dia mengatakan
bahwa setiap metode yang digunakannya untuk mengajar itu pasti akan disesuaikan
dengan materi yang akan diajarkan dan disesuaikan dengan capaian apa yang ingin
dicapainya untuk murid-murid tersebut setelah belajar. Dan dia juga tidak
segan-segan untuk menanyakan saran atau pendapat dari murid nya karena dihasil
wawancara yang bertanya mengenai karakteristiknya sebagai pengajar dia
mengatakan bahwa dirinya juga salah satu guru yang fleksible dimana dia
menerima masukan dan saran sari murid nya serta mau mendengarkan argumen dari
muridnya.
Bab 7. Pedagogi teoritis dan prinsip-prinsip pedagogis.
Ana Maria Gonzalez dalam buku ini mendefinisikan proses
pedagogis sebagai sebuah proses pendidikan yang menyoroti hubungan antara
pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran yang bertujuan untuk menggembangkan
kepribadian siswa agar mempersiapkan dirinya untuk menjalani kehidupan.
Hal ini juga berkaitan dengan apa yang diutarakan guru
tersebut dalam metode dan cara pengajaran yang digunakannya. Dimana
metode-metode tersebut ada yang bertujuan untuk membuat murid menjadi pribadi
yang lebih aktif, bisa bekerja sama dengan orang lain, dll. Nah disini saya
rasa guru mencoba untuk mengembangkan kepribadian siswa-siswa nya menjadi lebih
baik lagi.
Di buku juga dikatakan bahwa sepanjang seluruh hidupnya,
siswa menjalankan sejumlah besar kegiatan dan berkomunikasi terus menerus.
Elemen ini pada dasarnya merupakan proses pendidikan kepribadian. Ini juga sama
dengan pembahasan yang diatas dimana dengan metode yang di terapkan guru yang
diwawancari ini kepada muridnya itu bisa menggembangkan kepribadian mereka.
Contoh metode tanya jawab dan bermain peran yang menuntut siswa untuk terus
berkomunikasi dan kedepannya mereka menjadi lebih terbiasa untuk bekomunikasi.
Bab 10. Pedagogi praktis abad ke-21.
Disini Pedagogi tidak hanya berbicara mengenai seni dan
ilmu mengajar, melainkan juga mendorong banyak orang melakukan redesain dan
pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Dan dikatakan belakangan pun
telah lahir paradigma baru pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. Nah sebenarnya ini juga sama dengan pembahasan yang diatas dimana
jawaban guru tersebut mengenai prinsip atau pandangannya ketika mengajar dia
menjawab beberapa metode dan setiap metode itu disesuaikan dengan materi yang
akan diajarkannya serta dia juga mengatakan bahwa setiap guru terutama dirinya
didalam sekolah itu sudah memiliki laptop untuk menunjang proses pembelajaran
dan juga sudah mulai menggunakan proyektor untuk menjelaskan. Disini nampak
bahwa guru tersebut sudah meredesain cara pengajaran nya di sesuaikan dan
mengikuti perkembangan zaman.
Jadi disini terdapat beberapa kesimpulan :
1.
Pandangan
guru tentang pendidikan?
Jawaban : Pendidikan itu diperoleh bukan hanya
dilingkungan sekolah. Pendidikan dapat diperoleh dilingkungan rumah. Pendidikan
merupakan hak asasi setiap orang dari usia Pra sekolah (4 tahun) sampai dengan
usia diperguruan tinggi (22 tahun). Karena pendidikan itu sesuai dengan
pembukaan UUD 1945. Pendidikan di Indonesia saat ini sudah baik. Namun, masih
perlu pembenahan di dalamnya. Karena masih banyak ditemukan masyarakat di
berbagai daerah terpencil yang masih belum menikmati pendidikan sebagaimana
mestinya. Contohnya : masih banyak ditemukan anak jalanan yang berkeliaran di
jam-jam sekolah.
2.
Apa
yang menjadi motivasi nya sebagai guru ?
Jawaban : dia memiliki cita-cita menjadi guru dan dia
memiliki dorongan dari hati nurani untuk andil membantu Indonesia agar lebih
baik dalam dunia pendidikan.
3.
Bagaimana
sudut pandangnya sebagai guru melihat peserta didik?
Jawaban :
-
Menurut
ibu Asma, peserta didik jika tidak dibekali dengan pendidikan yang mendasar
yang dilandasi dengan etika dan moral yang tinggi maka peserta didik tersebut
akan memiliki tingkah laku yang kurang sesuai dengan apa yang menjadi
semestinya/seharusnya. Contohnya : seperti siswa-siswa yang masih tauran-tauran
(yang pada dasarnya hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan moral dan etika).
Menurut nya, ada sebuah wadah yang dapat mendisiplinkan peserta didik. Agar
mereka bisa lebih trampil, beretika, dan bermoral yaitu “Pramuka”. Karena
beliau juga sudah merasakannya ketika masih sekolah. Beliau juga pernah ikut
program pramuka. Dan beliau merasa cukup terbantu dari masalah kedisiplinan,
etika dan tentunya moral.
-
Sebenarnya
peserta didik di Indonesia saat ini itu bisa maju seperti peserta didik yang
ada di luar sana asal mereka memilki kemauan dan kita sebagai seorang guru
tetap mau membimbing dan membantu mereka.
4.
Apa
filosofi dalam mengajar?
Jawaban : Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan jangan
pernah melihat kebelakang jika tidak ingin tertinggal.
5.
Pendekatan
atau prinsipnya dalam mengajar?
Jawaban : Dari hasil wawancara terhadap guru tersebut terlihat
bahwa perspektif atau pendekatan yang digunakannya ketika mengajar adalah
Pedagogi produktif. Dimana dihasil wawancara dia mengatakan bahwa setiap metode
yang digunakannya untuk mengajar itu pasti akan disesuaikan dengan materi yang
akan diajarkan dan disesuaikan dengan capaian apa yang ingin dicapainya untuk
murid-murid tersebut setelah belajar. Dan dia juga tidak segan-segan untuk
menanyakan saran atau pendapat dari murid nya karena dihasil wawancara yang
bertanya mengenai karakteristiknya sebagai pengajar dia mengatakan bahwa
dirinya juga salah satu guru yang fleksible dimana dia menerima masukan dan
saran sari murid nya serta mau mendengarkan argumen dari muridnya.
BAB IV
Kesimpulan
Dari semua pembahasan yang dibahas diatas bisa disimpulkan bahwa :
Bagi sang guru pendidikan adalah sesuatu yang diperoleh
bukan hanya dilingkungan sekolah. Pendidikan dapat diperoleh dilingkungan
rumah. Pendidikan merupakan hak asasi setiap orang dari usia Pra sekolah (4
tahun) sampai dengan usia diperguruan tinggi (22 tahun). Karena pendidikan itu
sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Pendidikan di Indonesia saat ini sudah baik.
Namun, masih perlu pembenahan di dalamnya. Karena masih banyak ditemukan
masyarakat di berbagai daerah terpencil yang masih belum menikmati pendidikan
sebagaimana mestinya. Contohnya : masih banyak ditemukan anak jalanan yang
berkeliaran di jam-jam sekolah. Motivasinya yang mendasarinya sebagai guru
adalah karena dia memiliki cita-cita menjadi guru dan dia memiliki dorongan dari
hati nurani untuk andil membantu Indonesia agar lebih baik dalam dunia
pendidikan. Sudut pandangnya sebagai guru melihat peserta didik adalah :
Peserta didik harus dibekali lagi dengan pendidikan yang bisa menumbuhkan
kedisiplinan etika dan moral serta menurutnya peserta didik di Indonesia itu
bisa lebih maju apabila mereka memiliki kemauan dan sebagai pengajar seorang
guru harus tetap mau membimbing dan membantu mereka. Filosinya sebagai pengajar
“Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan jangan pernah melihat kebelakang
jika tidak ingin tertinggal”. Pendekatan yang dia gunakan dalam mengajar adalah
“Pedagogi produktif”.
BAB V
Testimoni
dan saran
5.1 Testimoni :
Sebenarnya awalnya saya kurang yakin bisa menyelesaikan
tugas ini dengan baik tetapi alhamdulillah tugas ini bisa selesai dengan baik
dan selesai tepat waktu. Tugas ini bukan lah tugas yang harus ditakuti. Mahal
tugas ini ternyata bisa membuat saya lebih banyak mengenal orang-orang seperti
guru yang saya wawancari, juga bisa melatih keberanian saya berkomunikasi
dengan orang yang baru saya jumpa. Dan yang paling penting saya bisa lebih tau
lagi lebih jauh mengenai pendidikan. Intinya tugas ini seru.
5.2 Saran :
Dari pengalaman mewawancari ini saya jadi tau bagaimana
seorang guru memandang dan membuat metode untuk mengajar. Saya merasa mereka
sudah banyak yang mengikuti prinsip paedagogi. Tapi menurut saya tidak ada
salah nya apabila di Indonesia lebih ditekankan lagi pengenalan pedagogi untuk
guru-guru se Indonesia. Karena mungkin masih ada beberapa guru yang mengajar
dengan metode yang mati dan membantu. Dimana di dalam proses mengajar nya tidak
ada seni atau variasi metode nya. Sehingga biasanya guru yang berperan aktif
hanya menerangkan sedangkan murid diam-diam saja.
BAB VI
Daftar
pustaka
Paedagogi, Andragogi, dan Heutagogi karya Prof. Dr. Sudarwan Danim. 2010,
Penerbit Alfabeta, Bandung.