Tema : Belajar lebih aktif, belajar lebih easy
Simpulan hasil Observasi pengajaran berdasarkan teori (SUDAH REVISI)
subjek kami adalah dasar dan anak usia dini
Kami menggunakan teori operant conditioning untuk anak SD. Dimana
kami menggunakan reward, punishment, dan reinforcement untuk membentuk perilaku
yang ingin dimunculkan dan dibentuk gar anak menjadi lebih aktif . dn dengan
teori ini hasil yang kami dapatkan anak menjadi lebih aktif dalam proses
pembelajaran, tidak malu untuk bertanya dan berebut untuk menjawab pertanyaan
dari kami.
Untuk anak usia dini, kami menggunakan teori Audio Visual
Memory (AVM) oleh Johann Heinrich Pestalozzi untuk mengajar anak usia dini.
dimana dapat mengembangkan potensi anak dalam daya imajinasi, kreativitas,
akat, minat dari seorang anak. Yang menekankan aspek audiotory, visual, dan
memory.
Guru yang baik
Disini, saya rasa kami sudah memenuhi point-point seperti Confidence (dimana kami percaya diri dan yakin akan teori yang kami bawakan untuk anak anak tersebut), patience(anak-anak yang kami ajarkan adalah anak anak kelas 5 dan 6 sd serta anak usia dini dimana secara individual dan secara tahap perkembangan mereka pasti berbeda sehingga untuk menghadapi segala tingkah dan perilaku mereka kami harus lebih bersabar), dan mampu menyajikan dan menjelaskan topik dengan cara yang lebih mudah dimengerti anak(dimana kami menggunakan flash card agar anak-anak lebih mengerti dan bisa mengingat pembelajaran).
Prinsip – Prinsip dalam
Paedagogi
Beberapa prinsip yang berhasil kami penuhi :
Beberapa prinsip yang berhasil kami penuhi :
1. Mengkombinasikan
karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghromatan terhadap
kepribadian siswa.(dimana disini kami mencoba untuk selalu berdiskusi kepada
anak-anak dalam proses pembelajaran untuk menumbuhkan karakter kolektif dan
kami juga menghormati setiap keinginan anak-anak dalam cara pembelajaran
mereka)
2. Merujuk pada kesatuan
pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan pada kesatua
dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatana
pembangunan pada umumnya. (disini pembelajaran yang kami lakukan juga salah
satunya bertujuan untuk membangun dan mendidik anak dalam ilmu ilmu dasar untuk
kepentingan mereka kedepannya)
BAB 1 . PERENCANAAN MENGAJAR DAN
OBSERVASI
akhirnya
kami memilih untuk mengajarkan anak-anak yang ada di sekitar kos Winda Rizka
dan mengajarkan mengenai dasar-dasar bahasa inggris benda, menghitung perkalian
dan pembagian matematika dngan cara cepat, dan memperkenalkan angka dan cara
menambahkan angka untuk satu anak Usia dini.
Kami memilih mengajarkan hal-hal itu dengan pertimbangan sebelum
mengajar mereka, ketika membuat perjanjian untuk mengajar kami sudah menanyakan
kira-kira hal apa yang belum mereka pelajari dan mereka ingin sekali
mempelajarinya. 8 anak-anak merupakan anak kelas 5SD, 1 anak merupakan anak
kelas 6 SD dan 1 lagi anak usia dini. dimana anak SD tersebut disekolah sangat
menekankan pembelajaran bahasa arab dari pada bahasa inggris. ada diajarkan
tetapi sedikit. sehingga anak-anak itu membutuhkan pembelajaran dasar bahasa
inggris dan disini kami juga ingin mengajarkan anak untuk selalu menerapkan
keaktifan dalam proses belajar.
1.1 Tujuan dan manfaat
Tujuan antara lain :
- Membiasakan dan mengajarkan anak untuk belajar lebih aktif.
- Mengembangkan kemampuan Kognitif, memory, dan visual.
- Membantu anak memahami ilmu pengetahuan dasar (kata-kata benda
bahasa inggris, menghitung pembagian matematika dengan cara mudah, dan
memperkenalkan angka serta penambahan (untuk anak usia dini)
Manfaat antara lain :
Manfaat antara lain :
-
kedepannya anak mampu untuk mengembangkan cara belajar yang lebih aktif
disekolah
- Agar
anak dapat lebih memahami ilmu pengetahuan dasar . contoh : bahasa inggris, ini
sangat penting untuk tuntutan pendidikan dan pekerjaan kedepannya.
1.2
Lokasi, tanggal, dan waktu
Jln.
Dr. Mansyur gg. Berdikari gg. Langgar-Turi No.7, Kamis, 11 April 2013 Pukul
13.00-17.00 WIB
1.5
Alat-alat yang digunakan.
Kamera,
Spidol, Isolatip, Karton Warna (pengganti papan tulis), Gunting, Snack, Reward
(Buku, pensil), dan Laptop.
1.6
Rincian biaya
Snack
|
Rp 15.000
|
Buku
|
Rp 20.000
|
Pensil
|
Rp 10.000
|
Spidol
|
Rp 15.000
|
Kertas Karton
|
Rp 5.000
|
Total biaya
|
Rp 65.000
|
1.7 Landasan teori
1.7.1 Pengajaran pada siswa sekolah dasar dan anak usia dini
Kami menggunakan teori operant conditioning untuk anak SD.
Karena kami disini menggunakan reward, punishment, dan reinforcement dalam
membentuk perilaku yang ingin dimunculkan dan dibentuk. kami menggunakan hal
ini untuk bisa membentuk perilaku anak agar lebih aktif dalam belajar dan mau
mencoba menjawab pertanyaan. Untuk anak usia dini, kami menggunakan teori Audio
Visual Memory (AVM) dari Johann Heinrich Pestalozzi untuk mengajar anak usia
dini. dimana teori AVM dapat mengembangkan potensi anak dalam daya imajinasi,
kreativitas, akat, minat dari seorang anak. Yang menekankan aspek audiotory,
visual, dan menory
1.7.2 Guru yang baik
Peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran,
model pembelajaran yang dibawakan guru pastilah sangat mempengaruhi pemahaman
siswa-siswanya tentang pembelajaran tersebut dan berpengaruh untuk pengembangan
karakteristik anak tersebut.
Disini, saya merasa kelompok kami sudah memenuhi point-point antara lain Confidence, patience, dan mampu menyajikan dan menjelaskan topik dengan cara yang lebih mudah dimengerti anak.
Disini, saya merasa kelompok kami sudah memenuhi point-point antara lain Confidence, patience, dan mampu menyajikan dan menjelaskan topik dengan cara yang lebih mudah dimengerti anak.
Guru yang baik memiliki beberapa kriteria berikut :
- Guru yang baik pasti menginginkan capaian yang baik untuk siswa-siswanya dan dirinya.
- Selalu bersedia membantu siswa mencapai prestasinya.
- Confidence atau keyakinan diri.
- Patience atau kesabaran , guru dituntut untuk bisa lebih sabar ketika mengajar karena setiap siswa memiliki karakternya masing-masing.
- Memiliki rasa kasih sayang yang tulus terhadap siswa-siswanya.
- Pemahaman, Guru harus memahami apa yang diajarkannya.
- Mampu melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan dapat menjelaskan topik dengan cara yang lebih baik agar siswa lebih mudah memahaminya.
1.7.2 Prinsip – Prinsip
dalam Paedagogi
1. Proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemporer.
1. Proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemporer.
2. Mengkombinasikan
karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghromatan terhadap
kepribadian siswa.
3. Merujuk pada
kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan pada
kesatua dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan
kegiatana pembangunan pada umumnya.
4. Proses paedagigis
harus terstruktur berdasarkan berdasarkan kesatuan dan hubungan antara kondisi
manusia.
5. Masing-masing
subsistem aktivitas, komuniasi, kepribadian harus saling keterkaitan satu
dengan lainnya.
BAB 2. PELAKSANAAN PENGAJARAN DAN OBSERVASI
2.1 Pelaksanaan kegiatan
Winda :
-Mengajarkan 1 anak TK mengenai menghitung penjumlahan
-Menggunakan Flash Card yang berisi soal penjumlahan dan card pendampingnya yang berisi hasil-hasil dari soal tersebut.
Sulistia Putri :
-Memberi materi cara mudah mengerjakan pembagian matematika pada anak kelas 5 SD dan 6 SD
-Anak disuruh maju kedepan dan mengerjakan soal.
-setiap anak yang berhasil mengerjakan soal akan dihadiahkan reward berupa pensil dan mereka sangat senang.
Winda :
-Mengajarkan 1 anak TK mengenai menghitung penjumlahan
-Menggunakan Flash Card yang berisi soal penjumlahan dan card pendampingnya yang berisi hasil-hasil dari soal tersebut.
Sulistia Putri :
-Memberi materi cara mudah mengerjakan pembagian matematika pada anak kelas 5 SD dan 6 SD
-Anak disuruh maju kedepan dan mengerjakan soal.
-setiap anak yang berhasil mengerjakan soal akan dihadiahkan reward berupa pensil dan mereka sangat senang.
Citra Wahyuni :
-Mengajar anak 5 SD dan 6 SD mengenai kata-kata benda dengan bahasa inggris.
-Memperkenalkan dan mengulang2 ciri-ciri benda.
-Menguji mereka dengan memberikan Flash card. Dalam setiap Flash Card terdapat kata benda dan card yang berisi ciri-ciri benda. satu Flash Card memiliki 1 card pendamping dan anak disuruh mengambil flash card yang sesuai dengan ciri di setiap card yang didapat.
-Mengajar anak 5 SD dan 6 SD mengenai kata-kata benda dengan bahasa inggris.
-Memperkenalkan dan mengulang2 ciri-ciri benda.
-Menguji mereka dengan memberikan Flash card. Dalam setiap Flash Card terdapat kata benda dan card yang berisi ciri-ciri benda. satu Flash Card memiliki 1 card pendamping dan anak disuruh mengambil flash card yang sesuai dengan ciri di setiap card yang didapat.
KEGIATAN
|
MARET
|
APRIL
|
MEI
|
I II
|
I II
|
I II
|
|
Menentukan topic dan perencanaan
bahan ajar
|
*
|
||
Menanyakan ketersediaan lokasi
|
*
|
||
Mendiskusikan topic dan bahan
kepada dosen pengampu
|
*
|
||
Mengganti topic dan sasaran
|
*
|
||
Merencanakan waktu dan tempat
|
*
|
||
Pelaksanaan
|
*
|
||
Pembuatan laporan akhir dan
diskusi
|
*
|
BAB. 3 KESIMPULAN
KEGITAN PENGAJARAN DAN OBSERVASI
3.1 Hasil kegiatan
Diawal pembelajaran anak anak terlihat malu-malu,
pendiam, tidak banyak berbicara, dan takut-takut. tetapi dipertengahan sampai
pengajaran telah selesai anak-anak sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran.
contoh : berani mengangkat tangan, mau bercanda, lebih aktif bertanya,
mengkritik teman dan bercanda dengan pengajar. Anak sudah dapat mengenali dasar
ilmu pengetahuan dengan baik seperti bahasa inggris tentang benda, matematika,
dan pengenalan huruf dan berhitung untuk anak usia dini. Anak bisa mengerjakan
Flash card dan dianggap itu sudah membuktikan mereka sudah mengerti ttg bahan
ajar.
3.2 Laporan kegiatan observasi
Murid :
Riski (5 SD) : Sering malu, suka berada dipojok ketika
proses belajar, jarang bergabung dengan teman, ketika disuruh maju dan menjawab
pertanyaan mau.
Indah (5 SD) : Mencatat apa yang dicatat pengajar di
karton tulis, sesekali berbincang dengan teman sebelahnya, malu-malu, membantu
teman menjawab pertanyaan.
Fadhil (6 SD) : Ribut, sering menjawab pertanyaan, mengentakkan tutup botol ke lantai, menggaruk kepala, sering tertawa, memainkan cantolan jendela, lebih banyak bersandar.
Fadhil (6 SD) : Ribut, sering menjawab pertanyaan, mengentakkan tutup botol ke lantai, menggaruk kepala, sering tertawa, memainkan cantolan jendela, lebih banyak bersandar.
Ilham (5 SD) : Sering mengganggu teman, mencoba
menjawab walaupun jawaban kurang tepat, memperhatikan teman yang sedang menjawab.
Nisa (5 SD) : Ketika tidak mengerti dia sering
bertanya, suka berbicara dengan teman ketika pengajar sedang mengajar, suka
bercanda dan mudah bersosialisasi.
Rina (5 SD) : Ketika disuruh maju dia agak malu
diawal, aktif, memperhatikan penjelasan dengan baik, dan suka menyuruh teman
untuk menggantikannya maju.
Muthia (5 SD) : suka bertanya, memperhatikan
pengajaran, bercanda dengan teman dan juga pengajar.
Yuni (5 SD) : duduk dengan menumpuhkan tangannya
kelantai ketika pengajar sedang mengajar, menjawab pertanyaan lebih sering,
berbicara dengan teman disebelah kirinya, mencoba menebak-nebak apa yang
ditanyakan pengajar, memegang-megang kakinya ketika sedang bersila, selalu
mendiskusikan apa yang diajarkan pengajar kepada teman-temannya, merapikan rok,
menggaruk punggung, dan menggunakan kedua tangannya untuk menggambarkan benda
yang diajarkan.
Fitri (5 SD) : melihat-lihat kearah teman, tidak
banyak berbicara, dan memperhatikan bahan yang diajarkan
Eva (Usia dini) : duduk dengan mengosok kedua
kakinya ketika menjawab pertanyaan, mengecap-ngecap bibir, menempatkan
tangannya dibawah lipatan kaki ketika pengajar sedang mengajar, menggunakan
tangan untuk menghitung, sering melihat kearah kamera, menggaruk hidung,
menggaruk kaki.
Sisi Pengajar :
Winda rizka : :menunjuk bahan ajar dengan penggaris, menerangkan huruf dengan mengulangi kata-kata huruf, memegang hidung, menggunakan jari untuk mengajarkan berhitung, membagikan reward ketika anak-anak berhasil menjawab pertanyaan, mengatur setting kamera, melerai anak yang hampir berkelahi, memberikan instruksi untuk memperhatikan teman yang sedang mengerjakan tugas, membenarkan celananya ketika sedang mengambil gambar.
Citra wahyuni : menuliskan apa yang
hendak diajarkan di karton tulis, membenarkan jilbab ketika mulai memberikan
arahan dan ketika proses pembelajaran berlangsung, mencari dan menunjuk-nunjuk
anak yang bisa menyanyikan A,B,C,D, Mengajar
dan menunjuk anak dengan menggunakan spidol, menghentak-hentakkan kaki ketika
bernyanyi bersama dengan anak-anak mengenai A,B,C,D, menceklis setiap kata yang
sudah diajarkan di karton tulis. Menulis dan menyiapkan bahan ajar,
mengomunikasikan kepada anak-anak untuk memperhatikan temannya yang sedang
menjawab pertanyaan di depan, menggaruk bawah hidung, membenarkan jilbab
sesekali, menulis hasil
observasi.
Sulistia Putri :
mengajar sambil menyilangkan kedua tangan di dada, mengajarkan anak di karton
tulis dengan melengkukan lututnya
(seperti bersujud) didepan karton tulis dan menyatukan kedua telapak tangan di bawah dekat celananya, membenarkan baju ketika sedang membimbing anak untuk mengerjakan soal dikartun tulis, menumpuhkan atau menghentakkan kedua tangan ke dinding, membenarkan jilbab. Mencatat sesuatu di buku (hasil observasi).
(seperti bersujud) didepan karton tulis dan menyatukan kedua telapak tangan di bawah dekat celananya, membenarkan baju ketika sedang membimbing anak untuk mengerjakan soal dikartun tulis, menumpuhkan atau menghentakkan kedua tangan ke dinding, membenarkan jilbab. Mencatat sesuatu di buku (hasil observasi).
3.4
Simpulan Hasil Observasi
kegiatan
pengajaran dan pembelajaran yang berbasis pada prinsip paedagogi bisa membuat
proses pembelajaran yang lebih unik dan menarik untuk diikuti anak. anak bisa
menjadi lebih aktif, lebih memahami materi, lebih berkeinginan belajar, dan
aktif untuk bertanya. anak juga sebenarnya bisa aktif, lebih termotivasi untuk
belajar dengan serius itu semua juga tergantung dari lingkungan disekitar nya.
ketika mungkin disekitarnya banyak teman-teman mereka lebih berniat untuk
berlomba dalam belajar, lebih berkeinginan besar untuk sharing, lebih berani
untuk bercanda dan bertanya kepada pengajar, lebih nyaman belajar. biarpun
terkadang kami sering melihat anak-anak ada yang mengganggu teman, mengejek
teman, bahkan menertawakan teman, tapi dibalik itu semua anak-anak lebih dapat
menangkap materi pembeljaran yang ada. disini peran seorang guru juga sangat
berhubungan dengan bagaimana keinginan anak untuk belajar ketika guru bisa
memenuhi ciri-ciri guru yang baik dilandasan teori kami, maka anak juga akan
lebih muda memahami pembelajaran.
3.6 Testimoni :
Citra wahyuni 11-109 : saya agak merasa kesusahan dalam
pengerjaan tugas ini mungkin dikarenakan kesiapan yang belum begitu matang dari
kelompok kami, tetapi disatu sisi saya mendapatkan pengalaman sebagai pengajar
dan saya merasa bahwa mengajar adalah hal yang menyenangkan dimana kita bisa
membagi ilmu dengan orang lain dan juga menyenangkan saat bercanda dengan
anak-anak yang saya ajarkan tersebut.
Sulistia Putri 11-017 : banyak sekali pelajaran yang saya
dapatkan dalam mengerjakan tugas observasi in. Pertama, pelajaran bagaimana
sulitnya seorang pengajar memberikan pelajaran dengan peserta didiknya,
membutuhkan suatu persiapan yang memang sangat matang, dan ketika merencanakan
bagaimana merencanakan pengajaran yang akan kelompok saya lakukan, saya sendiri
kesulitan bagaimana menentukan pelaksanaannya, materi apa yang akan diberikan
yang kira-kira mereka butuhkan, dan seperti apa performa seorang pengajar yang
baik akan memberi efek pada peserta didiknya. Kemudian yang saya rasakan
setelah melaksanakan kegiatan ini adalah sangat bisa berbagi ilmu walpun
sedikit saja yang diberikan, namun itu ternyata sangat membantu mereka dalam
menyelesaikan pembagian yang menurut mereka cukup rumit. dan saya sedikit
mengerti bagaimana situasi dan kondisi serta metode yang memudahkan mereka
untuk lebih mengerti tentang suatu mata pelajaran.
Winda Rizka 11-011 : kesan saya ketika mengajar anak-anak
tersebut cukup banyak, karena sifat anak-anak itu bermacam ragam, ada yang lucu
dan ada yang menyebalkan. dan saya harus memahaminya namanya anak-anak ya pasti
begitu. sewatu pembelajaran dimulai ada 3 anak laki-laki yang bernama rizki,
fadil, dan ilham, 3 anak ini sangat bandel sampai sampai susah mengatur mereka
ketika pelajaran dimulai. dan mereka malah asik bermain dengan teman-teman yang
sedang memperhatikan. ingin dimarahi tetapi tidak mungkin, karena semakin dimarahin
maka semakin dibuat tingkah nya, dan saya mencoba untuk mengambil hati mereka
agar mereka mau menurut dengan apa yang disuruh, dan mereka akhirnya nurut
dengan permintaan kami untuk memperhatikan proses pembelajaran. dan katika
pembelajaran berlangsung anak-anak tampak bosan, dan saya mencoba mengambil
perhatian mereka dengan memberikan makanan agar semagat lagi. dan intinya saya
sangat senang berkumpul dengan mereka karena mereka lucu2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar