Ririn Hapsari 11-103
Citra Wahyuni 11-109
Topik
Peran Teknologi terhadap Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Judul
Manfaat Teknologi bagi Siswa Akselerasi SMP Harapan 2 Medan
Pendahuluan
Dalam melaksanakan tugas proyek mini ini,kelompok kami memilih topik Peran Teknologi terhadap Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Alasan
kami memilih topik tersebut karena,dari zaman ke zaman teknologi dan
peran internet sudah sangat berkembang dan bahkan perkembangannya pun
sudah mulai dan bahkan sudah digunakan di sekolah-sekolah
didunia,terutama di indonesia. Dengan
menggunakan media teknologi untuk menunjang pembelajaran
disekolah,murid-murid pasti akan lebih mudah dalam menjalani dan
mengerti tentang topik yang di bawakan gurunya, serta anak-anak juga bisa belajar menggunakan teknologi yang biasa digunakan di sekolah meraka, sehingga sambil belajar tentang materi yang dibawakan gurunya,mereka juga belajar untuk menggunakan teknologi tersebut. Seperti kata pepatah, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Kami memilih murid-murid SMP karena menurut kami, pembelajaran mengenai teknologi secara mendalam harus di dalami dan mulai dikuasai satu persatu di SMP. Karena untuk masa pengenalan teknologi seharusnya sebagian sudah dibahas di SD. Peran
teknologi yang sudah diterapkan dari bangku sekolah sampai bangku
perkuliahan itu juga bermanfaat untuk bekal kita menghadapi dunia kerja
yang sudah dituntut harus bisa menggunakan aplikasi-aplikasi komputer
serta bisa berkomunikasi melalui jaringan internet untuk mengirim
dokumen dan menggunakan alat-alat teknologi yang digunakan untuk
kepentingan rapat atau presentasi.
Selain
itu, pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dan internet tersebut,
atau yang biasa kita kenal dengan Pembelajaran Berbasis ICT ini, dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:
1.
Memanfaatkan teknologi, atau dalam hal ini komputer atau laptop atau
netbook sebagai alat bantu pembelajaran. Kita bisa membuat hand out atau
rangkuman pembelajaran kita dengan program power point, lalu
ditayangkan di kelas. Dengan begini, kita sudah melaksanakan
pembelajaran berbasis iptek. Atau di lain waktu, kita bisa meminta anak
untuk melaporkan hasil kegiatan dengan diketik dan diprint out. Hand
phone dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran. Misalnya
penugasan pembuatan video tentang procedure text, peserta didik dapat
memanfaatkan handphone berkamera untuk merekam tugas mereka dan
menyimpannya di flash disk lalu diserahkan ke guru bersangkutan. Tapi
tetap, penggunaan hand phoen ini perlu seleksi ketat sehingga siswa
benar memanfaatkan hand phone nya dengan benar dan berguna.
2.
Memanfaatkan jaringan internet sebagai media pembelajaran. Dalam hal
ini ada banyak situs atau fitur di internet yang bisa kita manfaatkan,
diantaranya adalah social media, email dan blog. Social media yang paling umum digunakan dan paling tenar adalah Facebook dan Twitter. Tidak ada lagi orang yang tidak mengenal kedua socmed
tersebut, terutama mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan yaitu
siswa dan para guru. Tidak bisa kita melarang siswa-siswi atau anak-anak
kita untuk tidak memiliki socmed karena hal itu sudah menjadi dunia mereka saat ini. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan socmed
itu menjadi media belajar. Kita bisa saja membentuk komunitas kelas,
sekolah atau yayasan dalam facebook yang bisa kita gunakan untuk share
info tentang berbagai hal, dari tugas, materi belajar, atau info tentang
administrasi. Dengan email dan blog kita bisa pula meminta siswa untuk
mengirim tugas-tugas mereka via email yang dapat kita pantau real time
atau waktu pengumpulannya. Bahkan kini para siswa sudah pandai membuat
video-video tugas sehingga dapat pula diupload ke youtube.
Dengan
dua manfaat teknologi dan internet di atas, tidak ada lagi alasan bagi
guru untuk tidak mau belajar tentang teknologi dan internet atau belajar
bersama teknologi dan internet.
Oleh karena itu, proses belajar dikelas yang menggunakan internet
sebagai media pembelajaran yang diharapkan akan menjadi bagian dari
suatu proses belajar di sekolah , internet diharapkan mampu memberikan
dukungan bagi terselenggaranya proses komonikasi interaktif antara guru
dengan siswa. Kondisi yang perlu didukung oleh internet berkaitan dengan
strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, yaitu sebagai kegiatan
komonikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas
dan membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam
rangka mengerjakan tugas-tugas.
Berdasarkan
kondisi sekarang, terlihat bagi kita bahwa teknologi informasi,
khususnya internet memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap
dimensi pendidikan. Internet memberikan kontribusi yang sangat besar
didalam membantu setiap dimensi yang ada untuk selalu mendapatkan
informasi yang up to date. Jaringan internet merupakan salah satu jenis
jaringan yang popular dimanfaatkan, karena internet merupakan teknologi
informasi yang mampu menghubungan komputer di seluruh dunia, sehingga
memungkinkan informasi dari berbagai jenis dan bentuk informasi dapat
dipakai secara bersama-sama. Demikian juga dalam dunia pendidikan,
berkat adanya jaringan internet, maka dapat membantu setiap penyedia
jasa pendidikan untuk selalu mendapat informasi-informasi yang terkini
dan sesuai dengan kebutuhan.
Landasan teori
Secara historis, istilah teknologi pendidikan (educational technology) dan teknologi pembelajaran (instructional technology)
dimaknai oleh sebagian ahli pendidikan secara terpisah. Ada yang
menyetujui penggunaan istilah “teknologi pendidikan”, dengan alasan
bahwa kata “pendidikan” memberikan cakupan yang lebih luas daripada
sekedar menggunakan kata “pembelajaran”. Selain itu mereka juga
beranggapan bahwa kata “pendidikan” tersebut merujuk pada aneka ragam
lingkungan belajar, termasuk belajar di rumah, di sekolah, di tempat
kerja, dan sebagainya, sementara kalau hanya menggunakan istilah
“pembelajaran”, tentu cakupannya hanya sebatas di lingkungan sekolah
saja. Sedangkan bagi yang setuju dengan menggunakan istilah “teknologi
pembelajaran” berpendapat bahwa kata pembelajaran lebih sesuai dengan
fungsi teknologi, yakni berkenaan dengan permasalahan belajar dan
mengajar, termasuk juga mencakup situasi pelatihan (training). Kedua
kelompok ini sepertinya menggunakan alasan yang seimbang untuk
membenarkan pendapat mereka masing-masing. Bahkan pada tahun 1977, AECT
memberikan definisi yang berbeda terhadap kedua istilah ini.
Namun,
seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, perbedaan istilah
tersebut telah menghilang. Sejak tahun 1994 istilah “Teknologi
Pendidikan” dan “Teknologi Pembelajaran” dianggap sinonim dan digunakan
secara bergantian oleh kebanyakan ahli pendidikan untuk menjelaskan
penerapan proses dan sarana (tools) teknologi dalam memecahkan permasalahan belajar dan pembelajaran.
Definisi teknologi pendidikan/pembelajaran yang direvisi dan dikeluarkan pada tahun 1994 menjelaskan sebagai berikut:
“Teknologi
Pembelajaran adalah teori dan praktik dalam desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.”
Dari
definisi di atas jelas bahwa tujuan dari teknologi pendidikan adalah
untuk membantu, memperbaiki serta meningkatkan proses belajar manusia.
Maka di sini yang diutamakan adalah “proses belajar” itu sendiri, di
samping alat-alat yang dapat membantu proses belajar tersebut. Jadi,
pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang
sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang
persoalan kegiatan belajar-mengajar sebagai masalah atau problema yang
harus dihadapi secara rasional dan ilmiah.
Secara umum, pengertian Teknologi Pendidikan yakni:
- Bahwa tujuan utama Teknologi Pendidikan adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif, yaitu dengan cara mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun non-manusia.
- Bahwa fokus utama Teknologi Pendidikan adalah memfasilitasi belajar pada manusia, yakni melalui identifikasi, pengembangan, pengeorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar. Disamping itu, melalui pengelolaan yang baik dan tepat terhadap proses daripada pengembangan, pengorgnasiasian dan pemanfaatan secara sistematis seluruh sumber belajar tersebut.
- Bahwa penekanan utama Teknologi Pendidikan adalah pada penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan teori belajar dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja, yaitu dengan memanfaatkan teknologi (soft-technology maupun hard-technology) untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja manusia.
Heinich, dkk (1996) sebagaimana yang dikutip oleh Prof. Hamzah B. Uno, mengklasifikasikan jenis media pembelajaran sebagai berikut:
1) Media yang tidak diproyeksikan (non projected media)
Media ini sering disebut media pameran atau displayed media. Jenis media yang tergolong media yang tidak diproyeksikan yaitu:
- Realia; yaitu benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar.
- Model; yaitu benda nyata yang dimodifikasikan, atau gambaran yang berbentuk tiga dimensi dari sebuah benda nyata (pengganti media realia)
- Bahan grafis (grafhic materials); yaitu benda visualisasi yang bersifat simbol. Contoh: poster, globe, peta, kartun, diagram, dll.
- Papan display; yaitu media yang dapat dipajang.
2) Media yang diproyeksikan (projected media)
Media yang tergolong sebagai media yang diproyeksikan, antara lain:
- OHT (overhead transparancy);
- Slide, dll
3) Media Audio (audio)
Media audio merupakan media yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas, serta mudah dibawa (portable). Media ini dapat digunakan untuk kegiatan belajar individu maupun kelompok. Misalnya audio kaset.
4) Media Video (video)
Media
ini sebagai audiovisual dengan memiliki unsur gerakan dan suara, yang
biasa dipergunakan di dalam ruangan kelas. Media vidio dapat digunakan
sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang studi.
5) Media berbasis komputer (computer based media)
6) Multimedia Kit
Multimedia
kit dapat diartikan sebagai paket bahan ajar yang terdiri dari beberapa
jenis media yang digunakan untuk menjelaskan suatu materi tertentu.
Biasanya multimedia kit digunakan untuk mata pelajaran fisika, kimia dan
biologi pada saat praktikum.
Tujuan Penelitian
-Untuk mengetahui sejauh mana peran teknologi terhadap proses pembelajaran siswa SMP
-Untuk mencari tahu teknologi apa saja yang telah mereka gunakan
-Untuk mengetahui apakah murid-murid SMP tersebut sudah mampu memanfaatkan fitur-fitur yang ada secara makasimal atau belum.
Alat dan Bahan yang Digunakan saat Penelitian
-Alat tulis (buku, kertas, pensil, pena, dsb)
-Kamera Digital
-Laptop
-Reward
Subjek Penelitian
-20 orang murid SMP
Metode yang Digunakan
Data diambil melalui proses pengisian kuisioner berupa pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk essai sebanyak enam buah.dan
setelah murid selesai mengisi pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner kami
pun membagikan reward berupa makanan ringan berbentuk coklat. Adapun pertanyaaan-pertanyaan yang dituliskan pada kuisioner tersebut yaitu:
1. Dalam
proses pembelajaran, adakah guru menggunakan alat bantu penyampaian
pelajaran seperti, computer / laptop, infokus, dsb? Bila ada, tolong
sebutkan !
2. Apakah
ada anjuran dari guru anda untuk menggunakan internet dalam
menyelesaikan tugas-tugas? Jika ada, dalam mata pelajaran apa saja?
3. Kesulitan apa saja yang anda alami dalam menggunakan teknologi tersebut?
4. Apakah anda lebih mudah mengerti/mendapatkan pelajaran dengan teknologi tersebut?
5. Apakah teknologi yang saat ini ada, sudah cukup membantu anda? Atau adakah hal-hal lain yang harus ditambahkan?
6. Seberapa penting teknologi-teknologi tersebut dalam proses pembelajaran menurut anda pribadi ?
Proses Analisa dan Kesimpulan
Setelah
kami melakukan obseravasi,hasil-hasil jawaban tersebut kami
kumpulkan,kami membacanya satu persatu,dan mengambil inti-inti dari tiap
jawaban murid-murid tersebut lalu kami mengambil kesimpulan dan
jawaban,dari inti-inti yang paling banyak di dapat dari jawaban-jawaban
murid-murid tersebut.
Penjadwalan Awal yang Telah Direncanakan
No
|
Kegiatan
|
Tanggal
|
Tempat
|
1.
|
Pemilihan Topik dan Judul proyek mini
|
29 Maret 2012
|
Di kampus
|
2.
|
Menentukan Metode Observasi
|
2 April 2012
|
Di kampus
|
3.
|
Menentukan kebutuhan
Observasi
|
2 April 2012
|
Di kampus
|
4.
|
Membeli kebutuhan observasi (reward)
|
2 April 2012
|
Di kampus
|
5.
|
Permohonan surat izin kepada
pihak fakultas untuk
mengunjungi sekolah yang
akan di Observasi
|
April 2012
|
Di kampus
|
6.
|
Permohonan izin kepada pihak sekolah untuk Observasi
|
2 Mei 2012
|
Di kampus
|
7.
|
Membuat pertanyaan observasi
|
2 Mei 2012
|
Di kampus
|
8.
|
Pelaksanaan Observasi
|
3 Mei 2012
|
Di kampus
|
9
|
Membuat pendahuluan dan landasan teori
|
4 Mei 2012
|
Di kampus
|
10.
|
Diskusi penyimpulan hasil Observasi dan pembuatan poster.
|
9 Mei 2012
|
Di kampus
|
11.
|
Memposting keseluruhan hasil Observasi di blog
|
12 Mei 2012
|
Di kampus
|
Kalkulasi biaya dari awal perencanaan hingga evaluasi :
Reward untuk murid : Rp.13.500
Transportasi : Rp.15.000
Biaya tak terduga(membeli minum dan makanan) : Rp.23.000
Total : Rp.51.500
Jadwal Kegiatan Pelaksaan Proyek
No.
|
Kegiatan
|
Tanggal
|
Tempat
|
1.
|
Menentukan topik dan judul proyek mini
|
29 Maret 2012
|
Di kampus
|
2.
|
Mendiskusikan metode Observasi serta pertanyaan wawancara
|
2 April 2012
|
Di kampus
|
3.
|
Menentukan segala kebutuhan Observasi(alat tulis dan reward)
|
2 April 2012
|
Di kampus
|
4.
|
Membeli kebutuhan Observasi
terutama Reward
|
2 April 2012
|
Di grosir johor
|
5.
|
Meminta surat izin kepada pihak fakultas untuk mengunjungi sekolah yang akan di Observasi
|
April 2012
|
Di kampus
|
6.
|
Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk observasi
|
10 Mei 2012
|
Di SMP Harapan 2 Medan
|
7.
|
Membuat pertanyaan observasi
|
9 Mei 2012
|
Di kampus
|
8.
|
Pelaksanaan Observasi
|
11 Mei 2012
|
Di SMP Harapan 2 Medan
|
9.
|
Membuat pendahuluan dan landasan teori
|
12 Mei 2012
|
Di rumah anggota
|
10.
|
Diskusi penyimpulan hasil Observasi dan pembuatan poster.
|
26 Mei 2012
|
Di rumah anggota
|
11.
|
Memposting keseluruhan hasil Observasi di blog
|
28 Mei 2012
|
Di kampus
|
Laporan dan evaluasi
Laporan
Setelah kami mengamati hasil-hasil dari data observasi yang diisi oleh muri-murid smp tersebut diperoleh kesimpulan :
1. Di sekolah SMP Harapan 2 Medan,khususnya
Smp akselerasi mereka sudah menggunakan alat bantu penyampaian
pelajaran/sudah menggunakan alat-alat teknologi tertentu. Misalnya :
Laptop,komputer,pointer laser,Mic,infokus.
2. Di sekolah SMP Harapan 2
Medan,khususnya Smp akselerasi mereka sudah dianjurkan oleh guru-guru
mereka untuk menggunakan internet dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka
atau mencari bahan-bahan pelajaran atau suatu informasi menggunakan
internet.dalam semua mata pelajaran mereka sudah di wajib kan
menggunakan internet untuk mengumpulkan informasi dari internet.terutama
pelajaran IT,Tinkom,Seni musik,Agama,B.indonesia.
3. Di sekolah SMP 2 Harapan Medan, khususnya
Smp akselerasi mereka hampir tidak menemukan kesulitan dalam
menggunakan alat teknologi yang dipakai disekolah tersebut.kesulitan
hanya terdapat pada menghidupkan proyektor.
4. Di sekolah SMP Harapan Medan, khususnya
Smp akselerasi mereka mudah mengerti/mendapatkan pelajaran apabila
pelajaran dijelaskan dengan alat teknologi.karena menurut mereka selain
mendapatkan ilmu, mereka juga bisa mempelajari cara-cara mengunakan alat tersebut, dan menurut mereka belajar menggunakan alat teknologi lebih menarik.tetapi tergantu kemampuan guru mata pelajarannya, apabila
gurunya bisa menguasi cara memakai nya dengan baik maka pelajaran dapat
dengan mudah dicerna,tapi apabila tidak,pelajaran susah dicerna.
5. Di
sekolah SMP Harapan Medan,khususnya Smp akselerasi mereka merasa alat
teknologi di sekolah mereka sudah cukup membantu proses pembelajaran
mereka. Tetapi ada bagusnya apabila di tambah fasilitas Wi-Fi apabila ingin mencari tugas dadakan.
6. Di sekolah SMP Harapan Medan, khususnya
Smp akselerasi mereka menganggap teknologi dan jaringan internet itu
sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran mereka.
-selain mengikuti perkembangan zaman,kita relax dalam belajar,sehingga kesan nya tidak kaku,
-mudah untuk memahami pelajaran
-informasi dapat diperoleh dengan cepat.
Jadi, kesimpulannya teknologi sudah berdampak besar dalam proses belajar mengajar disekolah. Teknologi juga bisa membantu murid-murid dengan mudah mengecap pelajaran. Akan
tetapi pelajaran yang diterapkan dan diaplikasikan dengan alat-alat
teknologi akan lebih mudah dipahami apabila guru yang mengampuh
pelajaran tersebut bisa menguasi penggunaan teknologi itu tersebut. Tetapi mereka juga masih membutuhkan jaringan Wi-Fi di sekolah mereka agar mereka bisa mengakses tugas mereka di sekolah.
Evaluasi
No.
|
Kegiatan
|
Tanggal Perencanaan
|
Tanggal Pelaksanaan
|
Tempat
|
1.
|
Menentukan topik dan judul proyek
|
29 Maret 2012
|
29 Maret 2012
|
Di kampus
|
2.
|
Mendiskusikan metode Observasi serta pertanyaan wawancara
|
2 April 2012
|
2 April 2012
|
Di kampus
|
3.
|
Menentukan segala kebutuhan Observasi (reward)
|
2 April 2012
|
2 April 2012
|
Di kampus
|
4.
|
Membeli kebutuhan Observasi terutama Reward
|
2 Mei 2012
|
10 Mei 2012
|
Di grosir johor
|
5.
|
Permohonan surat izin kepada
pihak fakultas untuk
mengunjungi sekolah yang akan di Observasi
|
April 2012
|
April 2012
|
Di kampus
|
6.
|
Permohonan izin kepada
Kepala Sekolah untuk
Observasi
|
2 Mei 2012
|
10 Mei 2012
|
Di SMP Harapan 2 Medan
|
7.
|
Membuat pertanyaan observasi
|
2 Mei 2012
|
9 Mei 2012
|
Di kampus
|
8.
|
Pelaksanaan Observasi
|
3 Mei 2012
|
11 Mei 2012
|
Di SMP Harapan 2 Medan
|
9.
|
Membuat pendahuluan dan landasan teori
|
4 Mei 2012
|
12 Mei 2012
|
Di rumah anggota
|
10.
|
Diskusi penyimpulan hasil Observasi dan pembuatan poster.
|
9 Mei 2012
|
26 Mei 2012
|
Di rumah anggota
|
11.
|
Memposting keseluruhan hasil Observasi di blog
|
12 Mei 2012
|
28 Mei 2012
|
Di kampus
|
Poster
Testimonial Anggota
Dinda Rizvina Nasution (11-007)
Assalamualaikum Wr Wb.
Sebelumnya,
terima kasih kepada Ibu Dina yang telah memeberikan kami tugas proyek
mini ini. Cukup menguji kesabaran, kekuatan, keberanian, kemandirian,
pemikiran, dan kekompakan. Saya akui tugas ini sangat tidaklah mudah
apabila dikerjakan seorang diri, namun karena dikerjakan bersama-sama
jadi terasa yah..cukup melelahkan tetapi menyenangkan. Dengan tugas ini,
kami bertiga menjadi lebih kompak dan berani lagi ketika berhadapan
dengan orang yang awalnya belum pernah kami kenal. Seorang Kepala
Sekolah yang sangat ramah tamah sekali menyambut kami dengan baik pada
saat itu begitu pula dengan guru-guru dan murid-murid nya. Observasi
pun berlangsung dengan kondusif. Nah, setelah membaca dan menyimpulkan
jawaban-jawaban adik-adik, saya mendapatkan sebuah hasil bahwa teknologi
bagi mereka (murid-murid SMP Harapan 2 Medan) sangat berperan aktif
dalam proses pembelajaran. Dengan teknologi, mereka dapat dengan mudah
memahami pelajaran, menyelesaikan tugas, serta mencari ilmu yang belum
mereka dapatkan di sekolah, namun hal ini juga harus membutuhkan peran
orang tua, guru dalam pengawasan mereka terhadap penggunaan teknologi
mengingat zaman yang semakin canggih. Saya pikir, teknologi dalam proses
pembelajaran disini sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan
ilmu pengetahuan anak. :)
Ririn Hapsari 11-103
Saat
pertama kali saya mendengar tentang adanya tugas proyek mini, saya
mengira akan melakukan hal-hal yang sifatnya mendidik, misalnya seperti
mengajar anak-anak sekolahan. Namun, ternyata tugas proyek mini ini
mengharuskan kita menjadi seperti peneliti yangs edang menilai kinerja
penelitiannya. Dan karena tugas ini pula, saya dapat kembali berkunjung
ke smp saya, yang sudah lama tidak saya kunjungi. Menurut saya, peran
teknologi dalam sistem pembelajaran anak Akselerasi itu cukup besar.
Karena, saat smp, saya juga masuk dalam kelas akselerasi tersebut. Dan
pada saaat saya mendatangi kelas akselerasi pada saat itu, saya sudah
melihat beberapa perbedaan yang dimana pada masa saya smp, computer yang
ada pada kelas itu baru saja dating, dan jumlahnya hanya 2 sedangkan
pada saat kami dating kemarin, jumlahnya menjadi 4 dann juga komputernya
sekarang sudah dilengkapi wi-fi untuk mempermudah murid akselerasi
mengkakses internet, sedangkan pada masa saya itu, masih belum ada
wi-fi. Juga para guru sudah banyak menyampaikan pelajaran melalui slide,
sedangkan pada saat saya disitu masih berupa sistem ceramah.
Kesimpulannya, peran teknologi dalam sistem pembelajaran siswa SMP
Harapan 2, khususnya untuk kelas akselerasi sangatlah besar. Dan
dibandingkan yang lalu sudah sangat maju, agar para murid akselerasi
juga dapat memperoleh bahan-bahan pembelajaran dengan mudah. J
Citra Wahyuni (11-109)
Ini adalah pengalaman pertama saya mengerjakan proyek mini. Saya
kira awalnya proyek mini ini sangat lah rumit dan membutuhkan proses
yang lama.ternyata proyek mini tidaklah serumit dan sesusah yang saya
bayangkan. Malah
menyenangkan.pada saat datang ke sekolah harapan2 saya mengira ini akan
menjadi proses yang sulit mendapatkan izin dari pihak sekolah, ternyata pihak sekolah sangat welcome dengan kehadiran kami.:) Murid-murid yang kami observasi juga sangat menyambut ceria dan antusias kedatangan kami. Kesimpulan
saya sesudah observasi,ternyata peran teknologi itu memang sangat
berpengaruh dan sangat penting untuk kelangsungan belajar murid-murid
smp akselerasi tersebut. Dampak
positif lainnya yang bisa saya ambil dari mengerjakan tugas proyek mini
ini,pasti kedepannya saya akan mudah menjalankan tugas-tugas lain
dimata kuliah lain yang berhubungan dengan observasi. Dan ngak binggung-binggung lagi dalam mengerjakannya karena sudah ada pengalaman dari tugas mini proyek ini..terima kasih Ibu Dina J
Daftar Pustaka
· Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008
· Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008